Dark/Light Mode

Meski Ekonomi Global Tak Stabil

Kinerja BUMN Diramal Tetap Moncer Tahun Ini

Minggu, 5 Juni 2022 07:30 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: ANTARA)
Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: ANTARA)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kinerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diyakini tetap moncer pada tahun ini meskipun perekonomian global tak stabil. Sebab, selain perekonomian dalam negeri terus membaik, perusahaan pelat merah sudah melakukan terobosan strategis.

Setoran dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ke Pemerintah untuk tahun buku 2021 cukup menggembirakan. Yakni, sebesar Rp 41 triliun dari 11 perusahaan pelat merah. Angka ini telah melebihi target yang ditetapkan Kementerian BUMN di kisaran Rp 30-35 triliun.

Baca juga : Sambut Pelonggaran Aktivitas Pasca Covid, Generali Yakin Bisnis Asuransi Tetap Moncer Tahun Ini

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Tauhid mengapresiasi capaian tersebut. Di tengah tantangan pandemi yang masih terjadi sepanjang tahun lalu, perusahaan pelat merah mampu berkontribusi positif.

“Ternyata (BUMN) bisa melebihi target, tentu ini capaian yang baik. Meskipun, mayoritas dividen masih berasal dari sektor perbankan,” ujar Tauhid kemarin kepada Rakyat Merdeka.

Baca juga : Menkominfo: Industri Global Ngebet Investasi Energi & Digital Di Indonesia

Sebagai informasi, ada 11 BUMN beserta anak usahanya menjadi penyumbang dividen sebesar Rp 41 triliun. Dan, dari jumlah itu sekitar 60 persennya dikontribusikan dari Himbara (Himpunan Bank-Bank Milik Negara). PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi BUMN yang menyetor dividen tertinggi ke negara, yakni Rp 14,04 triliun. Lalu, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp 8,75 triliun, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI sebanyak Rp 1,63 triliun dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN sebesar Rp 142 miliar.

Menurut Tauhid, sektor perbankan masih berkontribusi cukup besar dalam menyetorkan dividen ke negara karena terjadi pertumbuhan penyaluran kredit ke para pelaku usaha pada tahun 2021.

Baca juga : Ekonomi Membaik, Saham BUMN Diramal Laris Manis

“Di 2020 kan bank hanya memanfaatkan Dana Pihak Ketiga (DPK), SBN (Surat Berharga Negara) dan lainnya. Jadi sempat anjlok. Tapi di 2021 sudah mulai recovery, kreditnya sudah kembali disalurkan ke pelaku usaha. Jadi dividennya pun cukup besar,” terangnya.

Bagaimana dengan tahun ini? Taufid menilai, untuk BUMN di sektor non perbankan masih banyak berkutat pada upaya efisiensi. Setoran dividen BUMN non perbankan tahun ini, diprediksinya, masih tetap lebih rendah dibandingkan sektor perbankan. Tapi, secara keseluruhan kinerja BUMN tetap lebih baik meskipun terdapat tantangan global. Sebab, Kementerian BUMN sudah melakukan terobosan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.