Dark/Light Mode

Kolaborasi Shopee, Pemkot Solo Dan KBRI Paris Boyong Ratusan UMKM Mejeng Di Le BHV Marais

Kamis, 9 Juni 2022 18:03 WIB
Foto: dok. Shopee Indonesia
Foto: dok. Shopee Indonesia

 Sebelumnya 
Ia berharap, dukungan melalui program ini bisa memberikan dampak positif bagi perkembangan UMKM lokal, agar lebih banyak UMKM yang bisa dikenal di pasar internasional.

"ni adalah waktunya bagi UMKM untuk tidak hanya berjaya di Indonesia, tapi juga bisa eksis di kancah internasional,” jelas Dhika.

Ia juga menjelaskan, ratusan UMKM yang dibawa ke Paris setelah melewati proses kurasi tim di Paris. Program ini menjadi lanjutan dari kesuksesan pembukaan Kampus UMKM Shopee Ekspor Solo yang berhasil membawa lebih dari 10.000 UMKM Solo bisa ekspor dalam waktu 1 tahun.

Program ini juga merupakan realisasi komitmen Pemerintah Kota Surakarta, dalam mendukung UMKM Kota Solo naik kelas dan berdaya saing global melalui promosi di salah satu kota kiblat fesyen dunia.

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming dalam sambutannya mengatakan, event ini merupakan momentum yang sangat baik bagi UMKM dapat melompat lebih tinggi dan menembus pasar dunia.

Baca juga : Gibran Pamerkan Ratusan Produk UMKM Solo Di Paris

“Java in Paris menjadi sebuah pencapaian baru bagi UMKM lokal agar bisa dikenal dan diminati di pasar Eropa," ujarnya.

Melalui produk-produk UMKM ini, pihaknya juga bisa memperkenalkan cerita dan nilai budaya meskipun ini hanya bagian kecil dari budaya Indonesia yang begitu luar biasa.

"Kami berterima kasih kepada KBRI Paris, BHV Marais, dan Shopee Indonesia atas sinergi dan dukungan yang luar biasa, karenanya kita bisa menyaksikan Buah Karya Bangsa di panggung dunia,” jelas Gibran.

Sementara itu Director of BHV MARAIS Home & Eataly Paris Marais Purchasing, Amandine de Souza menyampaikan, event ini akan membuat pelanggan Le BHV Marais bisa merasakan pengalaman langsung tentang produk Indonesia.

Menurutnya, Indonesia memiliki budaya yang kaya, namun, masih sedikit masyarakat Prancis dan Eropa yang mengetahui hal ini.

Baca juga : 10 BUMN Kolaborasi Gelar Pasar Rakyat Dan Bazaar UMKM Di Kabupaten Kuningan

Untuk itu, pihaknya bekerja sama dengan Shopee untuk mengurasi brand dan produk terbaik dari Indonesia, agar bisa ditampilkan kepada para pengunjung di Paris.

"Kami ingin semakin banyak orang mengenal produk Indonesia salah satunya Batik buatan Solo melalui kerja sama dengan Pemerintah Kota Surakarta," ucapnya.

Java in Paris merupakan bagian dari aktualisasi pemberdayaan UMKM lokal yang terus bergerak maju dan kini dapat menjangkau pasar dunia.

Hal ini terus didukung oleh Shopee melalui program, seperti Kampus UMKM Shopee dan Kampus UMKM Shopee Ekspor yang telah hadir di 9 kota dan berhasil melatih puluhan ribu UMKM lokal dan membantu lebih dari 180.000 UMKM lokal dapat menjangkau pasar baru seperti Vietnam, Malaysia, Thailand, bahkan Brasil dan Meksiko.

Duta Besar RI untuk Prancis, Andorra, Monako, dan UNESCO, Mohamad Oemar menyampaikan, program Java in Paris merupakan sinergi yang baik dari pemerintah pusat, daerah, dan juga swasta. Selain itu, dengan kurasi langsung yang dilakukan oleh tim dari Le BHV Marais, maka produk yang ditawarkan sudah memenuhi kriteria di pasar Paris.

Baca juga : Kapolri Berikan Penghargaan Ke Atlet Polri Yang Sumbang Medali Di Sea Games

“Kolaborasi dengan toko, restoran, atau fashion designer ternama di Prancis adalah strategi KBRI Paris untuk bisa membawa produk-produk ekonomi kreatif Indonesia ke Prancis. Karena kurasi dilakukan langsung oleh pihak toko, restoran, dan fashion designer tersebut, sehingga sesuai dengan selera pasar di Prancis dan sesuai standar Uni Eropa," terang Oemar.

Rangkaian Kegiatan Program Java in Paris di Le BHV Marais, Paris Ratusan jenis produk UMKM lokal dalam platform Shopee terpilih kurasi BHV Marais termasuk produk fesyen dan aksesoris buatan pengrajin lokal dari Janedan, Shiroshima, Danar Hadi, dan Ansoe.

Bagi pendiri Shiroshima, Dian Nutri Justisia Shirokadt, semua bermula saat dirinya memutuskan pulang ke Tanah Air setelah bekerja di Singapura selama 8 tahun. Dian kembali ke kota kelahirannya di Yogyakarta dan tertarik untuk mempelajari batik dari kedua orang tuanya yang merupakan pengrajin batik.

“Saya ingin membawa nuansa baru dengan motif yang lebih minimalis dan model yang lebih segar. Lalu saya belajar selama dua tahun dengan ibu saya," ujarnya.

Dian memulai brand Shiroshima pada Agustus 2019 dengan konsep baju batik daily wear, yang dapat dipakai oleh siapa saja tanpa memandang usia. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.