Dark/Light Mode

Antisipasi Ketidakpastian Ekonomi Global

Kementan dan BUMN Sinergi Genjot Produksi Gula Lokal

Kamis, 4 Agustus 2022 07:30 WIB
Direktur Utama Holding Pangan ID Food, Frans Marganda Tambunan. (Foto: KBUMN).
Direktur Utama Holding Pangan ID Food, Frans Marganda Tambunan. (Foto: KBUMN).

 Sebelumnya 
“Harapan kami, semoga swasembada gula yang ditargetkan Pemerintah bisa direalisasikan. Karena, masing-masing BUMN fokusnya makin tertata baik. Tinggal nanti bagaimana memanfaatkan lahannya Perhutani untuk perluasan lahan penanaman,” ucapnya.

Terpisah, Direktur Utama Holding Pangan ID Food Frans Marganda Tambunan mengatakan, Pemerintah bertekad mewujudkan swasembada gula untuk memenuhi kebutuhan nasional. Menteri BUMN Erick Thohir telah mengamanahkan BUMN agar dapat menjadi bagian dari terwujudnya swasembada gula konsumsi, mengingat hal ini merupakan bagian dari ketahanan pangan.

Karenanya, untuk menggenjot kontribusi perseroan terhadap produksi gula nasional, pihaknya siap bersinergi dengan Kementan untuk merevitalisasi PG yang dikelola anak usahanya, yaitu PT PG Rajawali II.

Baca juga : Imbas Ketidakpastian Global, Beban Industri Pelayaran Makin Berat

Ia juga akan mengoptimalkan enam pabrik gula lainnya. Dan akan mengoperasikan kembali PG Subang, dengan luas lahan sekitar 5.000 hektar (ha).

“Strategi kami dalam mendukung swasembada gula adalah dengan peningkatan kinerja off farm melalui revitalisasi pabrik gula secara selektif, agar Overall Recovery minimal 86 persen,” ujar Frans melalui siaran pers, Senin (1/8).

Ia menjelaskan, kebutuhan konsumsi gula konsumsi nasional mencapai 3,2 juta ton. Sedangkan, angka produksi lokal saat ini 2,3 juta ton. Sehingga, masih harus digenjot sekitar 850 ribu ton untuk memperkuat kebutuhan gula nasional.

Baca juga : Berdampak Luas Ke Ekonomi, Kemenperin Genjot Hilirisasi Sawit

Ia merinci, dari 2,3 juta ton gula produksi nasional itu, yang dihasilkan BUMN sekitar 1,04 juta ton yaitu kontribusi ID Food dan PTPN Holding.

Ia menuturkan, ID Food telah memproduksi sekitar 250 ribu ton gula per tahun. Jumlah ini berkontribusi kepada produksi nasional sekitar 11 persen, yang dihasilkan dari tiga anak perusahaan. Yaitu, PT PG Rajawali I, PG Candi Baru dan PT PG Rajawali II di Cirebon, dengan enam PG yang saat ini aktif beroperasi.

“Selain revitalisasi PG, kami juga akan membuka peluang sinergi dengan private sector, yang targetnya bisa menyumbang produksi hingga 400 ribu ton gula di tahun 2025,” bebernya.

Baca juga : Jokowi Apresiasi Lompatan Kerja Kementan Dalam Produksi Benih Unggul Padi

Sebagian lagi, kata dia, dilakukan sinergi dengan PTPN Holding agar defisit produksi gula konsumsi sebanyak 850 ribu ton tadi dapat tercukupi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.