Dark/Light Mode

Erick Thohir Bentuk Sub Holding PalmCo

BUMN Patok Kuasai Pasar Migor Nasional

Rabu, 31 Agustus 2022 07:30 WIB
Direktur Utama PTPN III Mohammad Abdul Ghani. (Foto: Dok. Antara).
Direktur Utama PTPN III Mohammad Abdul Ghani. (Foto: Dok. Antara).

 Sebelumnya 
Ia menyebutkan, untuk memproduksi 1,8 juta ton migor setidaknya dibutuhkan pasokan CPO (Crude Palm Oil) sebanyak 2,5 juta ton. Untuk itu, BUMN perlu menambah luasan lahan perkebunan sawit, dari yang ada saat ini sekitar 780 ribu hektar (ha) menjadi 1,2 juta ha dalam tiga tahun ke depan.

“Bila BUMN ini saling bekerja sama, target itu akan mudah dicapai. Jadi, kebutuhan minyak goreng nasional, baik itu curah, kemasan premium, Minyakita (kemasan sederhana) dan untuk kebutuhan industri akan bisa dipenuhi,” ujar Sahat kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Ia berharap, dengan dikuasainya pemenuhan kebutuhan migor oleh BUMN, dapat mempermudah pengaturan tata niaga minyak goreng di dalam negeri.

Sebelumnya, Direktur Utama PTPN III Mohammad Abdul Ghani menjelaskan, pihaknya membidik pendirian tiga subholding. Yaitu PalmCo yang fokus di sektor perkebunan sawit, SugarCo di sektor industri gula dan sisanya menjadi SupportingCo.

Baca juga : BUMN Diharapkan Bisa Pangkas Impor Farmasi

Ia meyakini tiga subholding ini dapat mengoptimalisasi aset perseroan dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.

“Proses ini sedang berlangsung. Untuk pembentukan subholding PalmCo paling lambat Oktober tahun ini selesai. Tinggal tunggu PP (Peraturan Pemerintah) saja, sudah disusun antar kementerian atau lembaga,” tutur Ghani di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (22/8).

Setelah mengkonsolidasikan seluruh aset berupa kebun kelapa sawit untuk dikelola PalmCo, kata dia, IPO bakal dilakukan di kuartal II atau III tahun 2023 dengan perolehan dana diproyeksikan antara Rp 5 triliun-Rp 10 triliun.

Dengan keberadaan Subholding PalmCo, PTPN akan mengintegrasikan industri hulu ke hilir kelapa sawit yang dimiliki perseroan.

Baca juga : Zulkifli Tutup AOE 2022, Siap Bantu Pasarkan Produk UMKM Ke Pasar Internasional

Selain itu, PalmCo tak hanya membawahi perusahaan yang konsentrasi di sektor perkebunan kelapa sawit, tetapi juga karet dan sebagian teh.

Proses integrasi ini, sambung dia, akan menjadikan perusahaan sebagai perkebunan kelapa sawit terbesar di dunia. Dengan memproduksi sebanyak 1,8 juta ton olein per tahun dan 433.000 ton biodiesel per tahun.

Bahkan, jumlah ini sudah masuk Proyek Strategis Nasional (PSN), dengan target luas areal sebesar 706.000 ha pada 2026.

Karena itu, langkah yang dilakukan untuk merealisasikannya, yaitu dengan cara mengkonversi 200 ribu ha lahan karet menjadi kelapa sawit. Selanjutnya, lahan tersebut dikonsolidasikan ke PalmCo.

Baca juga : Erick Thohir: Kolaborasi Kejaksaan-Kementerian BUMN Hasilkan Perbaikan Mendasar Perusahaan Negara

Saat ini PTPN III memiliki lahan sawit seluas 500 ribu ha. Dengan luasan lahan tersebut, diharapkan bisa memenuhi kurang lebih 30 persen dari konsumsi minyak goreng dalam negeri.

“Kebutuhan (migor) 5,7 juta ton. Kalau kami bisa capai 1,8 juta ton saja, artinya bisa memenuhi sepertiga kebutuhan nasional,” tutupnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.