Dark/Light Mode

Harga Naik Sebelum Payung Hukumnya Jelas

Mobil Mewah Minum BBM Subsidi, APBN Bisa Jebol

Rabu, 7 September 2022 06:35 WIB
Ilustrasi. APBNToyota Vellfire isi Pertalite jadi sorotan. (unggahan akun Instagram @camerapenjurunews)
Ilustrasi. APBNToyota Vellfire isi Pertalite jadi sorotan. (unggahan akun Instagram @camerapenjurunews)

 Sebelumnya 
“Apalagi validasi data penerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) hanya mengacu pada data BPJS Ketenagakerjaan. Tidak semua pekerja terdata di BPJS Ketenagakerjaan. Itu yang harus dipahami Pemerintah,” katanya.

Trubus mengatakan, untuk men­gendalikan dampak kenaikan har­ga BBM, Pemerintah harus tetap menjaga agar tidak terjadi inflasi pangan. Kalau terjadi inflasi, maka akan menyengsarakan rakyat.

Data Nomor Satu

Baca juga : Faisal Basri Sebut Orang Kaya Habiskan Subsidi BBM

Praktisi Hukum Kepailitan dari Kantor Frans & Setiawan Law Office, Hendra Setiawan Boen juga mempertanyakan be­lum adanya pembatasan pembe­lian BBM subsidi, meski harga sudah naik.

“Akibatnya, BBM subsidi jus­tru semakin banyak dikonsumsi mobil mewah dan orang kaya,” kata Hendra.

Selain itu, dia juga memper­tanyakan kebijakan Pemerintah yang kembali membuka wacana besaran kapasitas mobil yang boleh menggunakan BBM ber­subsidi menjadi 1.400 cc, dari sebelumnya 1.500 cc.

Baca juga : Makam Brigadir J Akan Dibongkar

“Hanya karena orang punya mobil 1.500 cc bukan berarti dia orang kaya. Karena driver Grab dan Gocar rata-rata memakai mobil tersebut,” kata Hendra.

Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio mengatakan, keputusan mengalihkan subsidi BBM ke bantuan sosial (bansos) tambahan, sudah tepat.

Dia juga mengingatkan, proses pemberian bansos harus diikuti dengan data benar, agar tepat sasaran.

Baca juga : Jangan Nekat Ekspor Sebelum Kebutuhan Dalam Negeri Terpenuhi, Izin Usaha Bisa Dicabut

“Ketepatan data nomor satu. Saya nggak tahu sekarang apakah sudah ada data baru, karena data nggak boleh salah. Kalau salah, orang tidak berhak akan dapat,” kata Agus.

Kendati demikian, Agus mengaku sudah diinformasikan oleh Kementerian Sosial (Kemensos), saat ini Kemensos sudah memi­liki aplikasi terkait verifikasi data penerima bansos.

“Nantinya, aplikasi ini bisa digunakan masyarakat yang mau menyanggah apakah data penerima subsidi di lingkungannya sudah tepat,” ujar Agus. [NOV]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.