Dark/Light Mode

Ditanya Soal Ancaman Rugi Triliunan Rupiah

Menteri Rini Yakin Krakatau Steel Sudah Hampir Sembuh

Jumat, 26 Juli 2019 09:32 WIB
Menteri BUMN Rini Soemarno (Foto: Istimewa)
Menteri BUMN Rini Soemarno (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ancaman kerugian yang akan melanda PT Krakatau Steel Tbk (Persero) dibantah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno. Kata Rini, perusahaan baja milik negara tersebut sudah mulai membaik. Direksi yang bertugas, dijamin bisa bekerja dengan baik

Penjelasan Rini ini menjawab soal pengunduran diri Komisaris Independen Krakatau Steel (KS) Roy Maningkas. Termasuk soal ancaman kerugian hingga triliunan rupiah seperti yang dibeberkan Roy. 

“Ya sekarang menurut saya jauh lebih baik. Kan ada direksinya, ada dewan komisarisnya. Mereka sudah melakukan banyak hal perbaikan,” kata Rini di Jakarta, kemarin. 

Rini menyebut seluruh jajaran direksi dianggap mampu melanjutkan sejumlah proyek yang terhenti. Direksi juga dinilai mampu menyelesaikan restrukturisasi utang perusahaan. 

Baca juga : Eks Mendag Usul Bentuk Kementerian Ekonomi Digital

Terkait pengunduran Roy dari Komisaris Independen KS, Rini mengaku belum tahu. Termasuk surat pengunduran diri Roy yang ditujukan pada Kementrian BUMN. “Saya belum terima (suratnya). Jadi saya belum tahu. Harap bicara dengan Presiden Komisarisnya atau Deputi. Saya belum dapat kabar,” kata Rini. 

Namun sekali lagi, Rini menegaskan bahwa kondisi BUMN baja itu jauh lebih baik dibanding sebelumnya. Jajaran dewan komisaris dan direksi telah banyak memperbaiki penyakit di tubuh Krakatau Steel. “Tadinya proyeknya terhenti, bisa diselesaikan. Restrukturisasi utang juga diselesaikan,” katanya. 

Seperti diketahui, usai menyatakan mundur, Roy membeberkan kondisi KS saat ini. Kata dia, KS berpotensi merugi hingga Rp 1,2 triliun akibat proyek blast furnace yang tengah digarap perseroan. 

Ekspor Baja Ke Singapura Di tengah isu miring, Krakatau Steel tetap menunjukkan taringnya. BUMN baja ini baru saja meneken kerja sama dengan perusahaan baja asal Australia: Cedex Steel & Metals. Krakatau Steel bakal meningkatkan ekspor baja ke Negeri Kanguru. 

Baca juga : Berkasnya Sudah Dilimpahkan, 2 Tersangka Suap Krakatau Steel Segera Diadili

Penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) ini merupakan terobosan perseroan di tahun 2019. Bahkan emiten berkode KRAS ini menargetkan suplai produk baja sekitar 60 ribu ton per tahun. 

Hadir dalam penandatanganan ini Direktur Komersial Krakatau Steel Purwono Widodo dan General Manager Flat Rolled Products Cedex Steel & Metals Garry McInerney. 

Purwono menyebut, kerja sama ini sebagai upaya perseroan menggenjot penjualan produk bajanya. Berdasarkan kesepakatan, Krakatau Steel bakal menyuplai baja untuk dua tahun. Terhitung dari tanggal yang tertera di MoU. 

Sebenarnya, Krakatau Steel dan Cedex Steel & Metals sudah pernah bekerja sama terkait suplai baja. Kerja sama ini baru bisa kembali dilakukan setelah sebelum Australia mengenakan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) sebesar 8,6 hingga 19 persen atas impor produk Hot Rolled Plate (HRP) asal Indonesia. 

Baca juga : Kembangkan Dermaga Tanjung Mas, Krakatau Steel Suplai Pipa Baja Via Sinergi BUMN

“Krakatau Steel sangat bersyukur pemerintah Australia tidak melanjutkan proses peninjauan kembali pengenaan BMAD setelah 19 Desember 2017. Atau tepat setahun sebelum BMAD berakhir. Sehingga sesuai ketentuan Anti Dumping Agreement, pengenaan BMAD tersebut berakhir pada 19 Desember 2018,” kata Purwono di Jakarta, kemarin. 

Dia berharap, kerja sama dengan Cedex Steel & Metals yang sudah lama terjalin, bisa terus dilakukan tanpa tambahan. Sehingga kedua belah pihak bisa menjalankan perannya masingmasing. Dan tentunya mendapat keuntungan dari kerja sama ini. 

“Ekspor baja terus kami tingkatkan untuk menyalurkan produk baja Krakatau Steel. Apalagi pabrik HSM#2 akan segera berope rasi. Sehingga ada penambahan output HRC (Hot Rolled Coil) sebanyak 1,5 juta ton per tahun,” ungkap Purwono.[MEN]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.