Dark/Light Mode

Minta Perusahaan Otomotif Genjot Produksi Kendaraan Listrik

Menhub Ingin Indonesia Jadi Produsen, Bukan Cuma Pasar

Kamis, 3 November 2022 06:30 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat membuka pameran Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), di JCC Senayan, Rabu (2/11).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat membuka pameran Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), di JCC Senayan, Rabu (2/11).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah terus mendorong migrasi kendaraan Bahan Bakar Minyak (BBM) ke tenaga listrik. Salah satu upaya yang dilakukan, yakni meminta para produsen besar otomotif gencar memproduksi dan memasarkan kendaraan listrik di Indonesia.

Permintaan ini disampaikan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi saat mem­buka pameran Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) di Jakarta Convention Center (JCC), kemarin.

“Kita harus mulai memikirkan untuk melakukan konversi dari sepeda motor BBM ke listrik, agar peningkatannya bisa se­makin masif,” tutur BKS- sapaan akrab Budi Karya Sumadi.

Baca juga : Kendaraan Listrik Kunci Menuju Ekonomi Hijau...

Eks Dirut Angkasa Pura ll ini menuturkan, penggunaan kendaraan listrik secara masif menjadi suatu keniscayaan yang harus dilakukan.

Menurutnya, hal ini bisa men­jadi solusi dari masalah krisis energi fosil dan isu lingkungan (perubahan iklim).

“Subsidi BBM yang besar me­nyebabkan adanya tekanan pada APBN (Anggaran Pendapatan Be­lanja Negara), dan kita mempunyai opsi lain yaitu melalui penggunaan kendaran listrik,” ungkapnya.

Baca juga : Bamsoet Ajak Generasi Milenial Siapkan Diri Songsong Indonesia Emas 2045

BKS menjelaskan, Pemerintah bersama pemangku kepentingan terus berupaya mewujudkan ekosistem kendaraan listrik dengan menyiapkan fasilitas-fasilitas pendukung.

Mulai dari baterai yang mudah didapatkan, memperbanyak stasiun pengisian daya, serta fasilitas pendukung lainnya.

“Beberapa waktu lalu saya bertemu Menteri ESDM dan Pj Gubernur DKI Jakarta untuk membahas kewajiban gedung-gedung di Jakarta untuk memiliki stasiun pengisian daya (charging station),” tuturnya.

Baca juga : Brando Susanto: Hanya Bisa Digunakan Rumah Tangga Dengan Daya Besar

Di tengah bangkitnya industri otomotif setelah terdampak pande­mi, BKS menginginkan Indonesia tidak hanya sebagai pasar. Tapi juga sebagai produsen produk-produk otomotif untuk kebutuhan global.

“Indonesia sangat berpotensi untuk menjadi produsen ken­daran listrik karena memiliki sumber daya yang menghasilkan komponen dasarnya,” katanya.

Direktur Sarana Transportasi Jalan Kementerian Perhubungan Danto Restyawan mengatakan, Ke­menhub memiliki mailstone 2022 untuk kendaraan listrik sebanyak 100 ribu unit. Masing-masing 80 ribu unit kendaraan roda dua dan 20 ribu unit roda empat.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.