Dark/Light Mode

Layani Delegasi G20, Penerbangan Di Bali Dibatasi

Penerbangan Komersial Dan Turis Jangan Dikorbankan

Senin, 14 November 2022 06:35 WIB
Ilustrasi Penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. (Istimewa)
Ilustrasi Penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. (Istimewa)

 Sebelumnya 
Pada 16 November terse­dia 141 slot dengan kapasitas 22.837 kursi atau 61 persen dari periode normal (233 slot dengan kapasitas 40.067 kursi) dan pada 17 November tersedia 145 slot dengan kapasitas 24.943 kursi atau 64 persen dari periode nor­mal (227 slot dengan kapasitas 38.894 kursi).

Jangan Kecewakan Turis

Pengamat penerbangan Arista Atmadjati meminta jumlah penerbangan resmi kenegaraan dan komersial diatur secara adil.

Selain itu, trafik penerbangan internasional dan domestik per­lu diatur sesuai kebutuhan agar tidak terjadi ketimpangan.

Baca juga : Telkomsel Hadirkan Kemudahan Akses Layanan Digital Unggulan

“Slot padat diatur yang adil, jangan slot pesawat komer­sial dikorbankan dan akhirnya mengecewakan turis mancane­gara,” ujarnya.

Arista optimistis Kemenhub dan operator bandara sudah punya pengalaman dalam event besar seperti G20 ini. Misalnya, seperti Asian Games 2018 dan MotoGP Mandalika pada Maret lalu.

“Slot penerbangan sekarang lebih mudah di-approve karena semua sudah computerized sys­tem, jadi tidak ada masalah. Kita punya pengalaman dua event be­sar, kira-kira penanganannya seperti itu,” katanya.

General Manager Bandara IGusti Ngurah Rai Handy Heryu­dhitiawan menegaskan, pihaknya tetap melayani penerbangan ko­mersial selama kedatangan para kepala negara dan delegasi KTT G20 di Bali.

Baca juga : RUU Daerah Kepulauan Diharapkan Segera Dibahas Dan Disahkan

Namun, kata Handy, selama pe­nyelenggaraan KTT G20, secara dinamis Bandara Bali dimung­kinkan melaksanakan penjad­walan ulang penerbangan jika ada pesawat VVIP atau kepala negara, dan tamu undangan KTT G20 yang akan mendarat.

“Kalau di jam tersebut cukup untuk dilalui pesawat komersial silakan masuk. Nanti akan ada diskusi antara flowtime, Indo­nesia Airport Slot Management dengan maskapai, siapa masuk di sini. Sisanya kalau tidak bisa di jam tersebut karena ada VVIP, maka dia penjadwalkan ulang (retime),” katanya.

Dengan adanya retime, Handy berharap Bandara Bali tetap bisa memberikan pelayanan ke penerbangan komersial.

Dia mengimbau para calon penumpang pesawat komer­sial yang akan datang ke Bali senantiasa selalu berkoordinasi dengan maskapai, untuk memas­tikan ada tidaknya retime jadwal penerbangan.

Baca juga : Ganjar Dorong Pengembangan 6 Bandara Komersil Dan Perintis Di Jateng

Sedangkan untuk penumpang yang mau terbang dari Bali, Handy meminta agar penumpang datang lebih awal ke Bandara Ngurah Rai, karena kemungkinan akan ada pengali­han lalu lintas.

Berdasarkan simulasi yang te­lah dilakukan pihak bandara Bali, rata-rata waktu tempuh menuju ke Bandara IGusti Ngurah Rai Bali 25-30 menit lebih lama dari biasanya selama penyelenggaraan KTT G20 karena pengalihan arus lalu lintas. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.