Dark/Light Mode

Bisnis Perumahan Diramal Tetap Kinclong

BTN Bidik KPR 5,8 Juta Milenial

Kamis, 8 Desember 2022 07:30 WIB
Wakil Direktur Utama Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN Nixon LP Napitupulu (tengah) menyerahkan plakat kepada Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo (ketiga kanan) dan narasumber Seminar Economic & Outlook Property 2023 dengan tema, Tantangan Penyediaan Rumah Rakyat Ditengah Ketidakpastian Ekonomi Global, di Jakarta, kemarin. (Foto: AMA/RM).
Wakil Direktur Utama Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN Nixon LP Napitupulu (tengah) menyerahkan plakat kepada Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo (ketiga kanan) dan narasumber Seminar Economic & Outlook Property 2023 dengan tema, Tantangan Penyediaan Rumah Rakyat Ditengah Ketidakpastian Ekonomi Global, di Jakarta, kemarin. (Foto: AMA/RM).

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) terus berupaya memangkas angka backlog perumahan. Salah satu caranya, membidik potensi pasar kaum milenial.

BTN mencatat ada sebanyak 5,8 juta generasi milenial berusia 21-40 tahun di Indonesia yang belum memiliki rumah.

Hal tersebut menjadi salah satu potensi bisnis perumahan yang sangat menjanjikan di tengah ketidakpastian ekonomi global yang terjadi saat ini.

Baca juga : Kinerja Industri Keuangan Diramal Tetap Kinclong

Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo menyebutkan, backlog perumahan saat ini sebesar 12,75 juta. Termasuk di dalamnya generasi milenial yang mendominasi populasi masyarakat Indonesia.

“Saat ini, diperkirakan sebanyak 47 persen (milenial) belum memiliki rumah. Itu merupakan potensi yang sangat besar dan menjadi salah satu captive market pengembangan properti di Indonesia,” kata Haru saat membuka acara Seminar Economic and Property Outlook Bank BTN Tahun 2023 dengan tema Tantangan Penyediaan Perumahan Rakyat Ditengah Ketidakpastian Ekonomi Global, di Jakarta, kemarin.

Haru menambahkan, selain diuntungkan dengan bonus demografi tersebut, prospek sektor properti di Indonesia ke depan masih bagus. Ini dapat dilihat dari total penyaluran KPR (Kredit Pemilikan Rumah) yang terus mengalami pertumbuhan setiap tahun.

Baca juga : Ditjen Perumahan Ingin Bangun Birokrasi Bersih Dan Melayani

Hal itu, sambung Haru, menunjukkan sektor perumahan merupakan salah satu sektor yang terbukti mampu bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi.

“Hal ini ditunjukkan dengan tetap tumbuh positifnya KPR di tengah turunnya ekonomi nasional. Dan mampu tumbuh lebih besar dibandingkan pertumbuhan total kredit lainnya selama pandemi,” imbuhnya.

Seperti diketahui, pertumbuhan KPR Nasional hingga triwulan III-2022 tumbuh sebesar 7,70 persen year on year (yoy), naik dibandingkan triwulan II 2022 yang sebesar 6,81 persen. BTN masih menjadi penyalur KPR Subsidi atau FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) terbesar, mendominasi 71 persen dari seluruh total penyaluran FLPP 3 tahun terakhir.

Baca juga : Optimisme Pertumbuhan Ekonomi Butuh Sokongan Bank Sentral

Berdasarkan survei dari Bank Indonesia pada kuartal III-2022, 74.53 persen responden menyatakan masih bergantung pada KPR untuk bisa memiliki rumah.

“Karena itu BTN akan terus menjadi bank yang fokus memberikan KPR. Karena top of mind masyarakat bahwa KPR pasti BTN,” kata Haru.

Senada dengan Haru, Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi & Moneter Bank Indonesia (BI) Solikin M. Juhro mengungkapkan bahwa pertumbuhan KPR terus menunjukkan perbaikan dengan risiko yang secara umum relatif terjaga.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.