Dark/Light Mode

Perkuat Kualitas SDM, Jokowi Ingin RAPBN 2020 Jadi Kekuatan Ekonomi

Selasa, 6 Agustus 2019 02:15 WIB
Jokowi (Foto:Istimewa)
Jokowi (Foto:Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kemarin, Presiden Jokowi menggelar sidang paripurna  bersama menteri kabinet kerja di Istana Negara, Jakarta. Agendanya, untuk menyusun Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2020 (RUU APBN 2020) dan Nota Keuangan.

Dalam rapat tersebut, Jokowi ingin RAPBN 2020 menjadi gambaran kekuatan dan daya tahan ekonomi nasional dalam menghadapi gejolak eksternal.
 
Hampir seluruh menteri Kabinet Kerja menghadiri rapat tersebut. Ada beberapa catatan penting yang disampaikan Jokowi soal RUU APBN 2020. Terutama harus bisa menjaga kondisi perekonomian nasional agar tetap stabil di tengah gejolak kondisi global yang tak menentu.

"Arah politik anggaran ke depan harus lebih fokus untuk investasi pembangunan sumber daya manusia secara besar-besaran. Diharapkan nanti juga arah penggunaan APBN sebagai instrumen utama untuk meningkatkan daya saing Indonesia terutama di ekspor dan investasi," katanya.

Baca juga : Perbaiki Listrik Jawa, Jokowi Minta PLN Gerak Cepat

Eks Gubernur DKI Jakarta juga ingin memastikan bahwa RAPBN 2020 dikelola secara fokus, terarah, dan bisa tepat sasaran sehingga manfaat bisa dirasakan oleh masyarakat. Kemudian, juga untuk investasi sumber daya manusia (SDM).

"Ini tidak bisa ditunda lagi karena pembangunan SDM perlu kehadiran negara. Untuk itu, sejak dari kandungan bayi hingga memasuki masa emas anak, harus diperhatikan, sehingga tidak ada kenaikan angka stunting," tegasnya.

Perbaikan SDM kata Jokowi perlu dilakukan dengan penguatan sistem pendidikan. Jokowi menginginkan perlu adanya reformasi di sektor pendidikan, terutama memperbanyak vokasi. 

Baca juga : PPP Terbuka Jika Syafruddin Mau Maju Jadi Ketua Umum

Terakhir, Jokowi berpesan fungsi APBN yang paling penting adalah menciptakan ekosistem yang baik agar sektor swasta bisa tumbuh dan berkembang. Sehingga bisa mendorong sebesar-besarnya investasi dan terciptanya lapangan kerja.

Selama ini, kata Jokowi, APBN hanya berkontribusi sekitar 14,5 persen dalam Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. 

Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani mengatakan, untuk meningkatkan, investasi SDM membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Semua harus dilakukan secara masif dan terstruktur.

Baca juga : Janji Kampanye Pilpres 2019 Langsung Ditunaikan Jokowi

"PR utama kita adalah bagaimana meningkatkan SDM kita lewat investasi menengah panjang, yang nggak bisa secepat ceplok telor," tega Rosan.

Seperti diketahui, Indonesia menempati posisi ke-87 dari 157 negara dalam Indeks Sumber Daya Manusia (Human Capital Index) 2018 yang dikeluarkan Bank Dunia.[KPJ]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.