Dark/Light Mode

Gara-gara Listrik Byarpet

Pelapak Online Gigit Jari

Rabu, 7 Agustus 2019 07:50 WIB
Perbaikan jaringan listrik. (Ilustrasi/Humas PLN)
Perbaikan jaringan listrik. (Ilustrasi/Humas PLN)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perusahaan e-commerce mengaku tidak terganggu dengan kejadian mati lampu, Minggu (4/8). Yang gigit jari justru pelapak yang menjual barang di toko online.

Head of Corporate Communication Bukalapak, Intan Wibisono, menerangkan secara keseluruhan pihaknya sebagai pelaku di industri e-commerce sebetulnya tidak mengalami gangguan yang berarti.

Dampak justru dirasakan oleh para pengguna atau pelapak yang memanfaatkan platform tersebut untuk berbisnis.

“Kalau kita Bukalapak sudah ada cadangan pasokan listrik untuk antisipasi. Mungkin yang terkena dampak langsung itu mereka para pengguna seperti pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM),” kata Intan kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Pemadaman listrik yang terjadi di sebagian wilayah di Pulau Jawa pada hari Minggu (4/8) tidak hanya membuat listrik mati seharian. Tapi juga berpengaruh pada gangguan sinyal Internet dan raibnya sinyal ponsel.

Pelaku UMKM yang memiliki pasar terbesar di Pulau Jawa apalagi wilayah Jakarta, terkena dampaknya. Apalagi mati listrik dalam satu hari penuh. Menurutnya, banyak dari konsumen mereka menahan daya beli karena gangguan listrik sampai sinyal seluler.

Baca juga : Listrik Padam, Pelayanan Di Gudang Bulog Tetap Berjalan Normal

“Mereka yang terkena dampaknya dalam satu hari itu,” tuturnya.

Dia berharap, agar pihak ter￾kait bisa melakukan antisipasi agar listrik tidak lagi mengalami gangguan. “Tentu kita semua ingin listrik lancar terus tidak ada masalah ya,” harapnya.

Kabid Humas Asosiasi ECommerce Indonesia (idEA) Astrid Warsito menuturkan, sekarang ini pihaknya masih menghitung-hitung kerugian dari pemadaman listrik secara massal ini. Dia bilang belum ada data pasti dari dampak mati listrik.

“Membahas dampak pasti ada ya,” katanya.

Astrid menilai yang lebih penting dilakukan oleh perusahaan e-commerce saat ini adalah memastikan bahwa layanan pada pelanggan, seperti pengiriman barang, akses pada pusat layanan pelanggan, dan lainnya tetap berjalan normal.

Bagi bisnis digital yang perlu dilakukan dalam berbagai kondisi adalah menomorsatukan pelayanan kepada pelanggan. “Pelayanan harus jalan terus untuk memberikan kenyamanan dan menjaga kepercayaan pelanggan untuk tetap bertransaksi online. Untuk itu, kami berharap agar situasi dapat segera pulih,” tambahnya.

Baca juga : Kembali Mati Listrik, Curhat Netizen Tumpah di Twitter

Para perusahaan e-commerce saat ini tengah fokus mengecek transaksi yang masuk. Untuk angka komersialnya menurut Astrid cukup beragam dari tiap marketplace. Begitu juga di bisnis transportasi online. Grab salah satunya. Perusahaan tentu nggak mengalami gangguan berarti tapi para driver yang mengeluhkan kondisi pemadaman ini.

“Grab Indonesia menerima beberapa keluhan dari mitra pengemudi karena terdampak gangguan jaringan listrik,” ujar Grab Indonesia dalam keterangan resminya, kemarin.

Grab Indonesia telah menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi kepada para mitra dan ingin memastikan bahwa permasalahan ini sudah dalam penanganan.

Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Jamalul Izza mengatakan, dengan adanya gangguan tersebut otomatis seluruh ekosistem Internet bermasalah. Tak hanya operator seluler, melainkan pula jaringan fixed broadband.

“Semua ekosistem internet bermasalah saat itu,” ungkapnya.

Artinya, tentu ada kerugian yang dialami oleh seluruh ekosistem internet akibat pasokan listrik dari PLN yang bermasalah ini. Sayangnya, Jamal belum memiliki data yang akurat tentang potensi kerugian yang dialami oleh ekosistem internet ini.

Baca juga : Perkuat Jasa Logistik BUMN, BGR Gandeng Pos Indonesia

“Belum tahu dan rasanya agak susah untuk menghitung jumlah kerugiannya. Masalahnya kita belum tahu juga kerugian dari sisi e-commerce dan dari ISP, serta platform lainnya,” jelas Jamal.

Untuk diketahui, sebelumnya terjadi pemadaman listrik secara massal pada Minggu (4/8) siang yang menimpa tiga wilayah yakni Jabodetabek, Banten, dan Jawa Barat.

Listrik kembali menyala secara bergiliran hingga Senin malam pukul 19.00 WIB. Namun pada siang harinya Selasa (6/8) siang ada yang mengalami pemadaman kembali.

Pemadaman pada hari Minggu berawal dari gangguan pada Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV Ungaran- Pemalang. Pemadaman massal itu menimbulkan gangguan pada berbagai layanan publik, salah satunya adalah sinyal komunikasi seluler yang berakibat pada bisnis online. [JAR/ASI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.