Dark/Light Mode

Jelang Musim Panen Raya

Bapanas Stop Impor Beras Bulan Depan

Minggu, 15 Januari 2023 07:30 WIB
Petani menjemur gabah hasil panen di areal persawahan Ranomeeto, Konawe, Selatan, Sulawesi Tenggara, Selasa (10/1/2023). Badan Pangan Nasional (Bapanas) menargetkan di tahun 2023 penyerapan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebesar 2,4 juta ton dengan stok akhir tahun sebesar 1,2 juta ton dan proyeksi tersebut meningkat dibanding penyerapan tahun 2022 angka serapan Bulog tercatat sebanyak 993 ribu ton. (ANTARA FOTO/Jojon/hp).
Petani menjemur gabah hasil panen di areal persawahan Ranomeeto, Konawe, Selatan, Sulawesi Tenggara, Selasa (10/1/2023). Badan Pangan Nasional (Bapanas) menargetkan di tahun 2023 penyerapan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebesar 2,4 juta ton dengan stok akhir tahun sebesar 1,2 juta ton dan proyeksi tersebut meningkat dibanding penyerapan tahun 2022 angka serapan Bulog tercatat sebanyak 993 ribu ton. (ANTARA FOTO/Jojon/hp).

 Sebelumnya 
Hingga saat ini sampai panen raya, Bapanas telah minta Bulog untuk mengeluarkan stok CBP yang ada di gudang. Termasuk mengeluarkan beras dari luar yang sudah masuk bersamaan dengan stok beras lokal yang dimiliki Bulog.

“Kami menilai saat ini wak­tunya mengeluarkan untuk stabilisasi pasokan dan harga beras nasional, jangan ditahan,” pintanya.

Arief mengungkapkan, Pe­merintah telah melakukan pengadaan beras dari luar negeri sebanyak 98 ribu ton dari target 200 ribu ton. Jumlah ini menam­bah stok CBP yang ada di Bulog. Dan akan disalurkan hanya untuk kegiatan SPHP.

Baca juga : Senayan: Stop Impor Beras

Berdasarkan data sampai dengan 12 Januari 2023, total stok be­ras Bulog sebanyak 341 ribu ton. Terdiri dari 333 ribu ton atau 97,9 persen stok CBP dan 7,1 ribu ton atau 2 persen stok komersial.

Dari 333 ribu ton CBP terse­but, 5 persennya atau 98 ribu ton adalah stok pengadaan dari luar. Sedangkan 95 persennya stok pengadaan dalam negeri dan lainnya.

Hingga 11 Januari 2023, Bu­log telah merealisasikan penyaluran SPHP sebanyak 26 ribu ton di seluruh Indonesia. Dengan realisasi di wilayah DKI Jakarta dan Banten 2,7 ribu ton.

Baca juga : Jelang Akhir Pekan, Rupiah Belum Bertenaga

“Angka ini akan terus ditingkat­kan dan dilakukan secara merata di seluruh Indonesia sampai dengan panen raya,” tegasnya.

Menurut Arief, stok beras na­sional di akhir 2022 dan di awal 2023 masih belum menutupi kebutuhan per bulan. Hal ini ber­dasarkan perhitungan Kerangka Sampel Area (KSA) BPS dari angka panen akhir tahun 2022 dan Januari 2023. Serta dibandingkan dengan kebutuhan beras nasional per bulan.

Pada Februari akan dimulai panen besar. Sebelumnya pada November 2022 panen sebanyak 1,9 juta ton. Desember 2022 se­banyak 1,4 juta ton, dan pada Janu­ari diperkirakan panen 1,3 juta ton. Serta panen di Februari diperkira­kan akan meningkat hingga total mencapai 4,3 juta ton.

Baca juga : Tugas Berat Di Depan Mata

“Jadi kami harus atur dan jaga betul stok dan pengaturan realisasi SPHP-nya. Karena seperti kita tahu, kebutuhan beras nasional adalah 2,5 juta ton per bulan,” imbaunya.

Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menjelaskan beras impor akan menjadi cadangan beras Pe­merintah yang digunakan untuk operasi pasar. Beras tersebut dibeli Bulog seharga Rp 8.800 per kilogram (kg), dan akan dijual ke pasar Rp 8.300 per kg. Selisih harga beras akan ditang­gung oleh Pemerintah.

“Beras impor digunakan un­tuk memenuhi CPB hingga akhir tahun lalu yang ditargetkan minimal 1 juta ton. Target CBP rencananya dipenuhi dengan 500 ribu ton beras dalam negeri dan beras impor 500 ribu ton,” sebutnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.