Dark/Light Mode

Hadapi Tekanan Global & Tahun Politik

Industri Keuangan Pede Kinerja Tetap Kinclong

Kamis, 19 Januari 2023 07:30 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kelima kanan) didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani (keenam kanan), Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar (keempat kiri) beserta anggota dan sejumlah perwakilan dari industri jasa keuangan berjalan seusai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (16/1/2023). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa).
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kelima kanan) didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani (keenam kanan), Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar (keempat kiri) beserta anggota dan sejumlah perwakilan dari industri jasa keuangan berjalan seusai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (16/1/2023). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa).

 Sebelumnya 
“Kami siap untuk tumbuh dan menghadapi berbagai tantangan dengan pencadangan. Kami sudah buktikan di tahun 2022 perbankan Tanah Air sangat solid,” pungkas Sunarso.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah melihat, kondisi perbankan saat ini masih sangat sehat dan stabil. Ini ditunjukkan oleh indikator permodalan, likuiditas, keun­tungan, serta kualitas aset (Non Performing Loan/NPL).

Baca juga : Capreskan Airlangga, Golkar Kudu Sosialisasi Kesuksesan Kinerja Ekonomi

“Kondisi tersebut didukung oleh perekonomian yang masih terus menunjukkan pemulihan. Pertumbuhan ekonomi triwulan IV tahun 2023 diprediksi akan tumbuh lebih tinggi lagi,” kata Piter kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Meskipun tahun ini dibayangi prediksi global yang suram, Indonesia diyakini akan ber­tahan melanjutkan pemulihan ekonomi. Seiring dengan itu perbankan diperkirakan akan tetap stabil dan sehat.

Baca juga : Masa Jabatan Kades 9 Tahun Untungkan Warga Desa

Namun, Piter mengingatkan, risiko pasti ada. Potensi tekanan perbankan tahun ini, terutama era suku bunga yang kian tinggi, berpotensi meningkatkan kredit macet. Perbankan pun sudah membentuk cadangan yang cukup untuk mengantisipasi risiko itu.

“Dan proses pemulihan ekonomi akan membantu secara bertahap mengurangi risiko tersebut,” ucap Piter.

Baca juga : Presiden Jokowi: Jaga Momentum Penguatan Pertumbuhan Ekonomi

Ia berharap, industri perbankan melakukan identifikasi se­jak dini dalam menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi. Begitu juga risiko dengan kredit macet. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.