Dark/Light Mode

China Cabut Pembatasan Perjalanan Ketat Internasional

Industri Penerbangan Kita Bakal Kerek Cuan

Selasa, 24 Januari 2023 06:45 WIB
Wisatawan mancanegara asal China tiba di Terminal Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Minggu (22/1/2023). Sebanyak 210 orang penumpang asal Shenzhen, China tiba di Pulau Dewata dengan menumpang penerbangan carter maskapai Lion Air JT2648 yang menjadi penerbangan perdana dari China ke Bali sejak Pemerintah China mengizinkan warganya untuk kembali bepergian ke luar negeri. (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/aww).
Wisatawan mancanegara asal China tiba di Terminal Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Minggu (22/1/2023). Sebanyak 210 orang penumpang asal Shenzhen, China tiba di Pulau Dewata dengan menumpang penerbangan carter maskapai Lion Air JT2648 yang menjadi penerbangan perdana dari China ke Bali sejak Pemerintah China mengizinkan warganya untuk kembali bepergian ke luar negeri. (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/aww).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kebijakan Pemerintah China mencabut pembatasan perjalanan ketat internasional, membawa berkah bagi Indonesia. Pasalnya, kebijakan tersebut bakal mendatangkan cuan bagi kita.

Selain itu, Pemerintah China juga mulai melepas grup-grup wisatawan ke sejumlah negara di dunia, termasuk Indonesia mulai 6 Februari 2023.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Ma­ria Kristi Endah Murni mengatakan, kebijakan baru Pemerintah China yang telah mem­buka pembatasannya sejak 8 Januari lalu akan memberikan nilai positif bagi Indonesia.

Baca juga : Prof Asep Sebut Usulan Kenaikan BPIH Rasional Lindungi Dana Jemaah Haji

“Kondisi ini dapat mengge­liatkan kembali industri penerbangan domestik. Mendorong lebih banyak wisatawan man­canegara (wisman) ke Indo­nesia,” kata Maria di Jakarta, kemarin.

Pihaknya juga akan memberi­kan dukungan penuh terhadap pesawat yang telah memenuhi regulasi dan aturan, dengan memberikan izin terbang kepada pesawat tersebut. Tentunya tetap menerapkan protokol kesehatan ketat di destinasi wisata Indo­nesia.

Maria memastikan, kebijakan China itu akan berimbas pada meningkatnya permintaan pem­bukaan jalur penerbangan.

Baca juga : Pemerintah Kudu Perhatikan Sektor Industri Yang Belum Pulih

Dia pun mengimbau kepada para pelaku industri penerbangan untuk meningkatkan pelayanan dan selalu menerapkan prinsip keselamatan, keamanan, pelayanan, serta pemenuhan terha­dap aturan yang berlaku.

Untuk diketahui, Minggu (22/1), Indonesia kedatangan wisatawan asal China untuk pertama kalinya sejak pan­demi, melalui penerbangan perdana (charter flight) Lion Air PK-LSU JT2648.

Pesawat tersebut datang me­lalui rute Shenzhen Bao’an Inter­national Airport menuju Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Denpasar, Bali.

Baca juga : Anak Usaha Pertamina International Shipping Kembangkan Portofolio Bisnis

Penerbangan membawa 212 penumpang wisatawan dari China, terdiri dari 193 penum­pang dewasa, 17 anak-anak dan 2 balita.

“Ini jadi penanda bahwa Indonesia, khususnya Bali masih menjadi destinasi favorit wisa­tawan,” katanya.

Menteri Pariwisata dan Eko­nomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, kedatangan kem­bali wisawatan asal China ke Bali, menandakan Pulau Dewata masih menjadi destinasi favorit wisatawan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.