Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN membidik kelompok pekerja informal untuk menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tahun ini. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi backlog (selisih supply dan demand) perumahan.
Data Survei Sosial Ekonomi Nasional Badan Pusat Statistik (Susenas BPS) menyebut backlog perumahan sudah melewati angka 12,7 juta. Karena itu, BTN yang memiliki bisnis inti pembiayaan properti tengah giat bergerilya membantu Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) memiliki hunian yang layak. Salah satu caranya dengan memperkuat ekosistem pembiayaan yang berpihak pekerja informal.
Sejumlah skema pembiayaan pro wong cilik telah disiapkan BTN. Mulai dari skema baru Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) hingga program rent to own.
Baca juga : Gandeng Gramedia, BTN Tawarkan KPR Terjangkau
Apa yang dilakukan BTN Ini mendapat apresiasi tinggi dari sejumlah pihak.
Direktur Eksekutif Institute for Development Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad menilai, BTN bernyali besar, karena berani hadir untuk kelompok masyarakat pekerja informal. Sebab, kelompok informal ini memiliki pendapatan tidak tetap setiap hari atau bulannya.
“Artinya, meskipun ada risiko gagal bayar, tapi BTN mengambil sikap hadir untuk membantu kelompok-kelompok tersebut,” puji Tauhid kepada Rakyat Merdeka, Selasa (7/2).
Baca juga : Manfaatkan Teknologi, OJK Dorong Penguatan Peran Audit Internal
Ia mengakui, kebutuhan rumah di sektor informal tersebut sangat tinggi. Sayangnya, selama ini jarang ada bank yang berani memberikan pembiayaan, untuk memudahkan mereka memiliki hunian pertamanya.
Karenanya, ia mendorong BTN bisa terus memperluas pembiayaannya, termasuk kepada kelompok tani yang landless (tidak punya lahan atau sawah sendiri).
Sebab, jumlah kelompok di sektor informal ini terbesar dalam ekonomi atau hampir 50 persen.
Baca juga : KSP Dorong Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Bagi Pekerja Sektor Informal
“Memang ada beberapa kelompok yang sangat membutuhkan bantuan. Terutama terkait bantuan subsidi bunga saat ingin memiliki hunian. Dengan bantuan itu, harapannya bisa meringankan beban mereka,” katanya.
Ia meyakini, dengan program yang tepat, Pemerintah, melalui BTN bisa terus mengurai angka backlog perumahaan ke depannya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya