Dark/Light Mode

Melimpah dan Ramah Lingkungan, Gas Bumi Dukung Energi Transisi

Sabtu, 18 Maret 2023 15:54 WIB
Webinar Bincang Energi Update, Jumat (17/3). Foto: Istimewa)
Webinar Bincang Energi Update, Jumat (17/3). Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pasokan melimpah. Gas bumi disebut akan berperan penting dalam transisi energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.

Gas bumi dianggap memiliki keunggulan untuk menjadi pilihan utama menggantikan sumber energi fosil lain seperti minyak dan batubara. Di mana emisi CO2 yang dihasilkan gas jauh lebih kecil dibandingkan dengan minyak dan batubara.

“Emisi CO2 yang dihasilkan minyak, 1,4 kali lebih banyak dibandingkan gas,” ujar Tenaga Ahli Lingkungan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Mohammad Kemal dalam webinar Bincang Energi Update, Jumat (17/3).

Baca juga : Sambut Ramadan, GGN Dukung Ganjar Gelar Tradisi Megengan Di Ponpes Kediri

Sedangkan emisi CO2 batubara, lanjut Kemal, 1,7 kali lebih banyak dari gas. Diungkap Kemal, dalam satu dekade terakhir ini penemuan eksplorasi dan plan of development (PoD) didominasi oleh gas. Kemal bilang, memanfaatkan gas sebagai energi transisi sangat didukung kondisi subsurface kita sendiri.

“Lebih dari 50 persen penemuan sumur eksplorasi dalam satu dekade terakhir lebih banyak berupa gas. Rata-rata 70 persen PoD merupakan pengembangan lapangan gas. Reserves to production gas Indonesia juga dua kali lebih besar dibandingkan minyak bumi,” ujarnya.

Vice President Upstream Business Planning & Portfolio Management PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Akbar mengatakan, gas alam merupakan sumber energi bersih yang memiliki tingkat emisi rendah. Sehingga pemanfaatan gas sejalan dengan visi transisi energi yaitu net zero emission.

Baca juga : Medco Power Tandatangani MoU Pengembangan Energi Terbarukan

Lebih lanjut Akbar mengatakan, pada 2022 PHE telah memproduksi gas bumi sebesar 2.600 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd).

Peningkatan produksi gas Pertamina ini ditunjang melalui beberapa strategi. Seperti, menjaga produksi eksisting, pengembangan lapangan baru untuk mempercepat resource to production.

“Ini menjadi fokus kita, bagaimana mengembangkan resource supaya bisa cepat kita produksi," kata Akbar.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.