Dark/Light Mode

Inovasi Tandan Kelapa Sawit

Mitra Binaan Surveyor Indonesia Produksi Helm Ramah Lingkungan

Rabu, 29 Maret 2023 17:29 WIB
Helm ramah lingkungan yang diproduksi oleh mitra binaan Surveyor Indonesia. (Foto; Dok. Surveyor Indonesia)
Helm ramah lingkungan yang diproduksi oleh mitra binaan Surveyor Indonesia. (Foto; Dok. Surveyor Indonesia)

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia merupakan negara penghasil minyak sawit terbesar di dunia. Berdasarkan data United States Department of Agriculture (USDA), produksi CPO (Crude Palm Oil) Indonesia bisa mencapai 45,5 juta metrik ton (MT) pada periode 2022/2023.

Besarnya produksi CPO yang dihasilkan, akan linier dengan melimpahnya Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS). Di mana tiap pengolahan 1 ton Tandan Buah Segar (TBS) dihasilkan 22–23 persen atau sekitar 220–230 kilogram (Kg) TKKS Apabila industri sawit memiliki kapasitas pengolahan TBS 100 ton per jam dan waktu operasi selama 1 jam, maka akan dihasilkan sekitar 23 ton TKKS.

Baca juga : PLN Indonesia Power Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai Serayu

Ketersediaan TKKS yang melimpah tersebut, memerlukan solusi solutif untuk mengatasinya.

“Selama ini, TKKS banyak dimanfaatkan menjadi pupuk. Namun, masih belum banyak bentuk diversifikasinya,” ujar Dosen Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Siti Nikmatin, melalui keterangannya, Rabu (29/3).

Baca juga : Indonesia Siap Mainkan Peran Di Kancah Global

Siti menambahkan, pihaknya melakukan inovasi dengan membuat helm berbahan baku tambahan dari serat TKKS. Sebab, serat TKKS ini memiliki sifat mekanis yang bagus dan dapat digunakan sebagai filler untuk meningkatkan kualitas fisik-mekanik helm proyek. Produknya dinamakan helm ramah lingkungan atau green composite (GC).

Dalam memproduksi helm, Siti bermitra dengan PT Intertisi Material Maju (PT IMM), yang merupakan Mitra Binaan PT Surveyor Indonesia (SI) yang berlokasi di Kelurahan Bubulak, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.

Baca juga : HNW Ingin Kerja Sama Indonesia-Sudan Lebih Meningkat

Siti menjelaskan, inovasi pemanfaatan serat TKKS menjadi bahan baku material helm ini, telah dipatenkan dengan nomor P00201609159.

"Secara komersil, merk dagang yang digunakan adalah Green Composite Helmet," ujarnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.