Dark/Light Mode

Progres Smelter Aluminium Lancar

Kuartal II Tahun Ini, Adaro Siap Tanda Tangani Fasilitas Pinjaman

Rabu, 5 April 2023 14:50 WIB
Presiden Jokowi saat meninjau smelter aluminium milik Adaro Group di Bulungan, Kalimantan Utara, bersama Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) dan Presiden Direktur Adaro Group Garibaldi Thohir, 28 Februari 2023. (Foto: Setpres)
Presiden Jokowi saat meninjau smelter aluminium milik Adaro Group di Bulungan, Kalimantan Utara, bersama Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) dan Presiden Direktur Adaro Group Garibaldi Thohir, 28 Februari 2023. (Foto: Setpres)

RM.id  Rakyat Merdeka - Proyek smelter aluminium milik Adaro Group, yang dijalankan anak usaha PT Adaro Minerals Indonesia di Kawasan Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara) berjalan baik hingga saat ini.

Progress berjalan sesuai rencana. Termasuk, urusan pendanaan.

Baca juga : Garuda Dan KAI Siapkan Layanan Aman & Nyaman

Head of Corporate Communications Division Adaro Group, Febriati Nadira mengungkap, saat ini kebutuhan pendanaan sudah masuk tahap finalisasi.

“Penandatanganan fasilitas pinjaman diharapkan bisa dilakukan pada kuartal II – 2023. Ada sekitar 6-7 bank yang sedang terlibat dalam diskusi final untuk pembiayaan tersebut,” jelas Ira kepada RM.id, Rabu (5/4).

Baca juga : PUPR Targetkan 283,15 Km Jalan Tol Baru Tuntas Tahun Ini, Ini Daftarnya

“Target Commercial Operation Date kami harapkan bisa terlaksana pada tahun 2025,” imbuhnya.

Apa betul sempat ada pihak yang menarik diri dari rencana pendanaan? “Itu tidak benar. Yang benar, kami tidak melanjutkan diskusi dengan bank-bank tersebut,” tegas Ira.

Baca juga : Jelang Puncak Haji, Jemaah Indonesia Dapat Fasilitas Tenda AC Baru

Smelter aluminium senilai 2 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 29,86 triliun dengan nilai kurs Rp 14.928,9 di Kaltara adalah wujud konkret Adaro Group, dalam mendukung program hilirisasi yang terus digaungkan pemerintah, untuk meningkatkan nilai tambah barang tambang dan mendongkrak pendapatan negara.

Smelter ini diharapkan dapat membantu Indonesia menekan impor aluminium, memberikan proses dan nilai tambah terhadap alumina, dan meningkatkan penerimaan pajak negara. Serta menyerap lebih dari 6.000 tenaga kerja lokal pada fase konstruksi dan sekitar 1.500 tenaga kerja lokal pada fase operasi. ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.