Dark/Light Mode

Digitalisasi Diyakini Ampuh Cegah Penyelewengan

Tebus Pupuk Subsidi Wajib Tunjukin KTP Dan Foto Wajah

Selasa, 4 Juli 2023 07:30 WIB
Direktur Transformasi Bisnis PT Pupuk Indonesia (Persero) Panji Winanteya Ruky (berjaket kuning) berbincang dengan petani membahas tata cara menebus pupuk bersubsidi secara digital, di kios Koperasi Krama Subak Lumbung Sari, Desa Tremesi, Kecamatan Gianyar, Provinsi Bali, Senin (3/7). (Foto: Dok. PT Pupuk Indonesia)
Direktur Transformasi Bisnis PT Pupuk Indonesia (Persero) Panji Winanteya Ruky (berjaket kuning) berbincang dengan petani membahas tata cara menebus pupuk bersubsidi secara digital, di kios Koperasi Krama Subak Lumbung Sari, Desa Tremesi, Kecamatan Gianyar, Provinsi Bali, Senin (3/7). (Foto: Dok. PT Pupuk Indonesia)

RM.id  Rakyat Merdeka - Digitalisasi pembelian pupuk subsidi yang dikembangkan PT Pupuk Indonesia (Persero) diyakini ampuh mencegah penyelewengan distribusi komoditas tersebut. Sebab, dalam transaksinya memerlukan proses verifikasi berbasis identitas penerima subsidi.

Pupuk Indonesia tengah melakukan digitalisasi di lima provinsi di Indonesia. Dengan upaya itu, perseroan kini bisa lebih me-monitoring penyaluran tersebut, melalui aplikasi Rekan yang digunakan oleh kios-kios milik mitra perusahaan. Hal ini diyakini membuat penyaluran pupuk bersubsidi tepat sasaran.

Hal ini disampaikan Direktur Transformasi Bisnis Pupuk In­donesia, Panji Winanteya Ruky, saat mengunjungi kios Koperasi Krama Subak Lumbung Sari, di Desa Tremesi, Kecamatan Gianyar, Provinsi Bali, pada Senin (3/7) pagi.

Baca juga : Pertamina Tindak Tegas Penyelewengan Penjualan BBM Bersubsidi

Dengan digitalisasi ini, lanjut Panji, petani tinggal datang ke kios pupuk resmi dan menunjukkan KTP. Data-data mengenai alokasi, jenis komoditi dan lain-lain, semua sudah tercatat dalam sistem.

“Sekarang petani lebih mudah tebus pupuk subsidinya. Dan buat kami penyalurannya kian tepat sasarannya,” ujar Panji.

Dalam aksi ini, pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Pertanian (Kementan), yang juga memiliki aplikasi serupa, yaitu T-Pubers.

Baca juga : Dugaan Penyelewengan Dana Otsus Lukas Enembe Dibidik KPK

Kedua pihak berencana mengintegrasikan sistem tersebut, dengan nama I-Pubers (Intregasi Pupuk Bersubsidi).

Hingga kini uji coba sudah dilakukan di lima provinsi yaitu Bangka Belitung, Riau, Kalimantan Selatan, Aceh dan Bali, dengan jumlah kios total menca­pai 1.115 kios.

Hal ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden Jokowi kepada Kementerian BUMN (Badan Usa­ha Milik Negara) dan Kementan terkait perbaikan tata kelola pupuk bersubsidi, melalui digitalisasi.

Baca juga : Ganjar Dorong Penyaluran Pupuk Subsidi Tepat Sasaran Ke Petani Membutuhkan

“Sekarang total ada 697 kios pupuk yang sudah menerapkan sistem ini,” ucap Panji.

Dia menjelaskan, sistem ini memiliki banyak manfaat. Misalnya, para pemilik kios makin mudah melakukan pencatatan transaksi secara digital.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.