Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Ketua MUI Baros Beri Pesan Sejuk Di Sosialisasi PNM Mekaar
- Dipolisikan Nurul Ghufron, Ketua Dewas: Kami Sama Sekali Nggak Takut!
- KPK Lelang 2 Mobil Jeep Cherokee Milik Eks Walkot Bekasi Rahmat Effendi
- Gempa Terkini Magnitudo 5,3 Guncang Papua, Getaran Terasa Hingga Mamberamo Raya
- TPPU SYL, KPK Sita Mobil Mercy Sprinter Dan New Jimny
Ekonomi Global Tahun Ini Diprediksi Gelap
Sri Mul: Kondisinya Ternyata Lebih Baik
Selasa, 1 Agustus 2023 06:45 WIB
Sebelumnya
Karena itu, disrupsi yang terjadi baik dari sisi supply maupun dari sisi perdagangan, serta dari sisi distribusi itu akan sangat menentukan inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada 2022, seluruh dunia mengalami kenaikan yang sangat tinggi.
“Dunia inflasinya 8,7 persen, tadinya 0 persen atau mendekati 0. Negara maju bahkan beberapanya mengalami deflasi, kemudian loncat menjadi 7,3 persen relatif tinggi,” jelasnya.
Faktor lainnya dilihat dari Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur. Sri Mulyani menyebut, mayoritas negara-negara di dunia PMImanufakturnya mengalami kontraksi.
Baca juga : Kerek Ekonomi Global, Perry Tekankan Pentingnya Sinergi Antar Anggota G20
“Lihat di dunia sekarang. Indikator PMImanufaktur, indikator mengenai kegiatan manufaktur global, mayoritas mendekati kontraksi 61,9 persen. Hanya 14,3 persen negara yang mengalami ekspansi dan akselerasi, termasuk Indonesia,” ungkapnya.
Adapun negara yang PMImanufakturnya kontraksi terdiri dari Amerika Serikat, Eropa, Jerman, Prancis, Inggris, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Vietnam, Italia, Brazil, Afrika Selatan dan Singapura.
Sementara, negara yang PMImanufakturnya ekspansi akselerasi adalah Indonesia, Turki dan Meksiko. Kemudian, negara yang PMIManufakturnya ekspansi melambat ada China, Thailand, Filipina, India dan Rusia.
Baca juga : Warga Bekasi Girang Pinjam Modal Usaha Tanpa Riba
“Jadi, Indonesia masuk yang sebelah kiri bersama Turki dan Mexico, mayoritas negara 61,9 persen mengalami PMImanufaktur yang kontraktif,” uajr Ani.
Hal Ini menggambarkan bahwa dampak global pelemahan ekonomi, termasuk salah satunya inflasi, menggerus daya beli itu sangat besar.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, tantangan ekonomi global pada awal 2023 masih berat dan konflik geopolitik di dunia masih meningkat.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya