Dark/Light Mode

Ekonomi Global Tahun Ini Diprediksi Gelap

Sri Mul: Kondisinya Ternyata Lebih Baik

Selasa, 1 Agustus 2023 06:45 WIB
Tangkapan virtual Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam acara Penyerahan Insentif Fiskal Kategori Kinerja Pengendalian Inflasi di Daerah Periode I 2023, Jakarta, Senin (31/7/2023). (Foto: Antara)
Tangkapan virtual Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam acara Penyerahan Insentif Fiskal Kategori Kinerja Pengendalian Inflasi di Daerah Periode I 2023, Jakarta, Senin (31/7/2023). (Foto: Antara)

 Sebelumnya 
Karena itu, disrupsi yang ter­jadi baik dari sisi supply maupun dari sisi perdagangan, serta dari sisi distribusi itu akan sangat menentukan inflasi. Inflasi tertinggi terjadi pada 2022, seluruh dunia mengalami kenaikan yang sangat tinggi.

“Dunia inflasinya 8,7 persen, tadinya 0 persen atau mendekati 0. Negara maju bahkan bebera­panya mengalami deflasi, kemu­dian loncat menjadi 7,3 persen relatif tinggi,” jelasnya.

Faktor lainnya dilihat dari Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur. Sri Mulyani menyebut, mayoritas negara-negara di dunia PMImanufak­turnya mengalami kontraksi.

Baca juga : Kerek Ekonomi Global, Perry Tekankan Pentingnya Sinergi Antar Anggota G20

“Lihat di dunia sekarang. Indikator PMImanufaktur, indikator mengenai kegiatan manufaktur global, mayoritas mendekati kontraksi 61,9 persen. Hanya 14,3 persen negara yang mengalami ekspansi dan akselerasi, termasuk Indonesia,” ungkapnya.

Adapun negara yang PMImanufakturnya kontraksi terdiri dari Amerika Serikat, Eropa, Jer­man, Prancis, Inggris, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Viet­nam, Italia, Brazil, Afrika Selatan dan Singapura.

Sementara, negara yang PMImanufakturnya ekspansi akselerasi adalah Indonesia, Turki dan Meksiko. Kemudian, negara yang PMIManufakturnya ekspansi melambat ada China, Thailand, Filipina, India dan Rusia.

Baca juga : Warga Bekasi Girang Pinjam Modal Usaha Tanpa Riba

“Jadi, Indonesia masuk yang sebelah kiri bersama Turki dan Mexico, mayoritas negara 61,9 persen mengalami PMImanufak­tur yang kontraktif,” uajr Ani.

Hal Ini menggambarkan bah­wa dampak global pelemahan ekonomi, termasuk salah satu­nya inflasi, menggerus daya beli itu sangat besar.

Sebelumnya, Menteri Koor­dinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, tantangan ekonomi global pada awal 2023 masih berat dan konflik geopolitik di dunia masih meningkat.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.