Dark/Light Mode

Menteri Teten: Indonesia Jajaki Kerja Sama Bidang Pengolahan Hasil Perikanan Dengan Jepang

Selasa, 1 Agustus 2023 15:10 WIB
Menkop UKM Teten Masduki (ketujuh kiri) saat mengunjungi Marusen Suisan Co.Ltd, di Toyokawa, Aichi, Jepang, Selasa (1/8). (Foto: Dok. Kemenkop UKM)
Menkop UKM Teten Masduki (ketujuh kiri) saat mengunjungi Marusen Suisan Co.Ltd, di Toyokawa, Aichi, Jepang, Selasa (1/8). (Foto: Dok. Kemenkop UKM)

 Sebelumnya 
“Kami percaya bahwa kolaborasi di bidang ini dapat membawa kemajuan yang signifikan dalam upaya kami sendiri untuk mempromosikan UKM inovatif dan memperkuat ekonomi," ujar Teten.

Menurutnya dengan bekerja sama, dapat menciptakan dampak positif bagi industri perikanan kedua negara serta membina persahabatan dan kemakmuran yang langgeng.

Selain berkunjung ke Marusen Suisan, Teten juga mendatangi Nagasaka Unagi Farm yang merupakan salah satu peternakan sidat terbesar di Jepang.

Sidat merupakan ikan seperti belut yang panjangnya berkisar 80-125 cm. Menurutnya, Indonesia juga dapat mengambil peran dalam kerja sama dengan Jepang terkait komoditas sidat.

Di Pulau Jawa khususnya Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Cilacap merupakan sentra produksi belut dengan kapasitas produksi yang cukup besar.

Meskipun permintaan sidat di pasar luar negeri masih terbuka lebar mencapai 300 ribu ton per tahun, Indonesia belum dapat sepenuhnya memenuhi permintaan tersebut.

Baca juga : Deloitte Indonesia Umumkan 11 Perusahaan Dengan Pengelolaan Terbaik 2023

“Jepang, sebagai salah satu negara tujuan ekspor utama di sektor perikanan dan pasar yang signifikan untuk produk perikanan, khususnya sidat, menjadi salah satu negara yang peluangnya sangat baik untuk kita ajak kerja sama terkait ini,” katanya.

Kunjungan ke Nagasaka Unagi Farm ini menurut Teten, memberikan pelajaran yang besar terutama dari sisi kemajuan luar biasa yang dibuat Jepang dalam budidaya sidat melalui penggunaan teknologi canggih.

Teten melihat potensi besar untuk bekerja sama dengan Nagasaka Unagi Farm dalam mendorong pengembangan budidaya sidat di Indonesia.

“Dengan mengadopsi kemajuan teknologi serupa dan membangun bisnis inkubator ternak, kami dapat meningkatkan produksi sidat dan memenuhi permintaan pasar luar negeri secara efektif,” kata Teten.

Bisnis Makanan Halal

Teten juga mengunjungi Sariraya, pelopor bisnis makanan halal Indonesia di Jepang.

Baca juga : Gerakan Panrannuangku Ganjar Tarik Perhatian Warga Dengan Lomba Kapal Ketinting

Di tempat itu, ia menyaksikan secara langsung proses kerja yang dilakukan untuk memproduksi makanan halal impor berkualitas pilihan kepada konsumen.

Selama kunjungan ini, pihaknya banyak mempelajari soal belajar tentang upaya signifikan yang dilakukan oleh Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) dalam memberikan sertifikasi halal kepada Usaha Mikro Kecil (UMK).

“Fakta bahwa 8.333 UMK telah mendapatkan sertifikasi halal dari 10.643, dengan 2.310 UMK lainnya yang diharapkan akan mendapatkan sertifikasi pada 2022, menunjukkan semakin pentingnya sertifikasi halal di Indonesia,” kata Teten.

Dia menyadari potensi sertifikasi halal sebagai alat yang ampuh bagi UMKM Indonesia untuk mendapatkan keunggulan kompetitif di pasar internasional.

Dengan mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, produk dengan sertifikasi halal dapat meningkatkan kepercayaan dunia terhadap ekspor Indonesia.

Indonesia tercatat sebagai negara dengan potensi ekonomi syariah terbesar keempat di dunia dengan skor Global Islamic Economic Index (GIEI) sebesar 68,5 poin pada 2020.

Baca juga : Mendikbudristek: Indonesiana TV Jadi Wadah Diplomasi Budaya Internasional

Teten meyakini ada potensi besar untuk kerja sama antara Sariraya dan Indonesia. Kemenkop UKM dikatakan dapat bekerja sama untuk memfasilitasi ekspor produk makanan dan minuman halal ke Jepang dan pasar internasional lainnya.

“Dengan memanfaatkan keahlian kedua belah pihak, kita dapat memperkuat posisi produk halal Indonesia di pasar global,” tuturnya.

Menurut dia, dengan memanfaatkan potensi produk halal dan mempromosikan branding Indonesia di pasar internasional, maka hal ini menjadi pembuka jalan baru untuk pertumbuhan dan kemakmuran. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.