Dark/Light Mode

ASEAN Ditargetkan Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Dunia

Sabtu, 26 Agustus 2023 10:47 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur BI Perry Warjiyo pada acara pertemuan Menkeu dan Gubernur Bank Sentral ASEAN. (Foto: Ist)
Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur BI Perry Warjiyo pada acara pertemuan Menkeu dan Gubernur Bank Sentral ASEAN. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia menyelenggarakan the 10th ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (AFMGM). Pada pertemuan ini, Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral se-ASEAN komitmen jadikan Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dunia.

Ekonomi ASEAN diprediksi tumbuh 4,5 persdn tahun ini, lebih tinggi dari pertumbuhan global. Sementara, inflasi diperkirakan akan tetap tinggi di beberapa negara anggota ASEAN, namun relatif lebih rendah dibandingkan dengan kawasan lain. 

ASEAN telah mampu menjaga tingkat suku bunga dan depresiasi nilai tukar di kawasan di tengah peningkatan suku bunga global. Fundamental ekonomi ini menunjukkan ketahanan ASEAN terhadap guncangan global serta konsistensi perkembangan ekonomi kawasan untuk menjadi pusat pertumbuhan (epicentrum of growth).

Baca juga : Ekonomi Digital Jadi Mesin Pertumbuhan

Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan, dalam pertemuan ini, para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral mendiskusikan bagaimana ASEAN mampu secara strategis menjaga momentum dan secara kolektif menavigasi tantangan yang masih terjadi. 

Tantangan tersebut seperti peningkatan tensi geopolitik, kenaikan tekanan utang dan keterbatasan ruang kebijakan, fragmentasi global, isu terhadap ketahanan pangan dan energi. Lalu penurunan tingkat perdagangan global, ancaman kemajuan teknologi, serta risiko perubahan iklim. 

“Pertemuan menitikberatkan pada pentingnya memperkuat bauran kebijakan makroekonomi di negara anggota ASEAN dengan menggunakan seluruh instrumen yang ada untuk memastikan stabilitas ekonomi kawasan. Pertemuan ini juga menekankan pentingnya kebijakan yang terkoordinasi dengan baik untuk mengatasi berbagai risiko yang ada," ujar Menkeu.

Baca juga : ASEAN Energy Business Forum 2023 Resmi Dibuka di Bali

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan, Bank Sentral ASEAN memiliki komitmen dan memberikan dukungan sepenuhnya dalam mewujudkan integrasi kawasan ASEAN melalui inisiatif Local Currency Transaction (LCT) dan Regional Payment Connectivity (RPC). “Kedua inisiatif tersebut juga telah dituangkan sebagai bagian dari kesepakatan Leaders' Declaration pada ASEAN Summit Mei 2023 di Labuan Bajo, dan sudah mulai memasuki tahapan implementasi,” ujarnya.

Keketuaan tahun ini juga menandai upaya ASEAN di jalur keuangan untuk meningkatkan kolaborasi dengan badan-badan sektoral lainnya dalam forum ASEAN. Inisiatif ini penting dalam mengatasi tantangan global dan regional yang muncul melalui upaya bersama melalui pendekatan lintas sektoral. 

Para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral membahas dua agenda yang diperluas untuk kolaborasi lintas sektoral, yaitu kolaborasi Keuangan-Kesehatan dan Ketahanan Pangan.

Baca juga : Cita-citanya Jadi Pelaut, Eh Malah Jadi Diplomat

Pada isu Keuangan-Kesehatan, para Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan menetapkan langkah untuk melanjutkan kerja sama dan kemajuan dalam lanskap kesehatan dan keuangan kawasan ASEAN.

Sementara pada isu ketahanan pangan, negara-negara ASEAN berkomitmen untuk meningkatkan keterlibatan sektor keuangan dalam memastikan ketahanan pangan kawasan dan global dengan memperkuat kolaborasi lintas sektoral. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.