Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Ketua MUI Baros Beri Pesan Sejuk Di Sosialisasi PNM Mekaar
- Dipolisikan Nurul Ghufron, Ketua Dewas: Kami Sama Sekali Nggak Takut!
- KPK Lelang 2 Mobil Jeep Cherokee Milik Eks Walkot Bekasi Rahmat Effendi
- Gempa Terkini Magnitudo 5,3 Guncang Papua, Getaran Terasa Hingga Mamberamo Raya
- TPPU SYL, KPK Sita Mobil Mercy Sprinter Dan New Jimny
Risiko Kehilangan PDRB Capai Rp 215,8 Triliun
Polusi Udara Jakarta Ganggu Perekonomian
Minggu, 27 Agustus 2023 06:45 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Polusi udara yang terjadi di Jakarta beberapa pekan terakhir dikhawatirkan mengganggu pertumbuhan ekonomi. Apalagi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menerapkan kebijakan sistem bekerja dari rumah (Work From Home/WFH) atau melaksanakan hybrid working tanpa perlu datang ke kantor.
Ekonom Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan, kebijakan WFH bagi karyawan Pemda, Kementerian dan Lembaga hingga pegawai swasta, memiliki risiko menurunkan berbagai indikator ekonomi di Jakarta dan sekitarnya.
“Kalau WFH dilakukan oleh ASN (Aparatur Sipil Negara) dan juga pegawai swasta non-esensial, akan berpengaruh terhadap 40 persen pengeluaran rumah tangga di sektor transportasi. Jakarta juga berisiko kehilangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar Rp 215,8 triliun sepanjang 2023,” kata Bhima kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Baca juga : Masyarakat Kudu Cakap Digital
Menurutnya, jika kebijakan WFH diberlakukan lebih luas lagi, maka pengaruhnya ke perekonomian akan lebih besar lagi. Khususnya dari sektor transportasi dan rekreasi.
Bhima mengatakan, kalau efek WFH sampai membuat 30 persen pendapatan sektor hotel dan restoran di Jakarta dan sekitarnya berkurang, maka ada tambahan kehilangan sebesar Rp 98,9 triliun.
“Ini kita ambil dari asumsi porsi pengeluaran masyarakat Jakarta untuk hotel dan restoran pada 2018-2022 sebesar 15,3 persen,” ujarnya.
Baca juga : Lepas Ekspor Pertanian Rp 12,45 Triliun, Wapres Puji Mentan
Senada, ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Heri Firdaus memperkirakan dampak polusi itu menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 0,02 persen.
“Jakarta dan sekitarnya menjadi barometer nasional. Karenanya, ini akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan jika penurunan konsumsi di Jakarta tinggi,” kata Heri di Jakarta.
Menurutnya, dengan kebijakan WFH, maka setiap ASN diwajibkan bekerja dari rumah. Dengan demikian, mereka tidak akan mengeluarkan biaya seperti transportasi atau makan di luar.
Baca juga : Manusia Rp 2,23 Triliun Nggak Sabar Main Bareng Chelsea
Dengan demikian, konsumsi masyarakat akan menurun, dan pada akhirnya berimbas pada melemahnya pertumbuhan ekonomi.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya