Dark/Light Mode

Bukan Sekadar Bangun Mobilitas

MRT Jadi Gaya Hingga Kualitas Hidup Masyarakat Perkotaan

Sabtu, 9 September 2023 19:40 WIB
Sejumlah penumpang tampak memadati gerbong MRT. (Foto:  Dok. MRT Jakarta)
Sejumlah penumpang tampak memadati gerbong MRT. (Foto: Dok. MRT Jakarta)

 Sebelumnya 
Sementara program pull di metro global lainnya tidak ber-impact tinggi, karena implementasi beragam program push transportasi oleh Pemerintah (regulasi-insentif-disinsentif) yang sudah mature.

MRT Jakarta, menghadirkan era baru transportasi publik modern di Jakarta. Saat ini, MRT yang sudah diluncurkan adalah Fase 1 yang terdiri dari 13 stasiun Jakarta Selatan-Jakarta Pusat sejak Maret 2019.

Dari sebelumnya berfokus hanya di dalam stasiun, lalu berubah ke ekosistem TOD dan perkotaan (di dalam dan di luar stasiun). Terdapat beberapa fasilitas, mulai dari Retail & VM, Feeder (akses First Mile & Last Mile), adanya spot kuliner dari restoran, café, UMKM.

Ditambah adanya pembangunan hunian seperti Co-living (Alaspadu) & Co-Working Space. Kemudian pariwisata dengan adanya event-event di sekitar stasiun MRT maupun tour wisata. Termasuk dari sisi gaya hidup (Belanja-Hiburan-Olahraga), mall, dan tenant. Bahkan untuk kebutuhan gym, venue olahraga, taman kota, tempat atraksi maupun mobility management bagi para komunitas dan instansi.

Baca juga : Buka Bazar Murah, Ibas Berharap Jadi Ajang Lestarikan Kreativitas Dan Budaya

Curhat Penumpang

 

Nampak masyarakat antusias terhadap kegiatan yang digelar di stasiun MRT. (Foto: Dok. MRT Jakarta)

Terkait hal ini, Rakyat Merdeka mencoba melakukan survei sederhana terhadap tiga orang pengguna MRT. Putri Melinda (29) seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) hampir setiap hari menggunakan MRT dari Stasiun Dukuh Atas menuju Stasiun MRT Fatmawati.

“Sejauh ini dengan pertimbangan fasilitas lebih efektif, naik MRT sangat menyenangkan. Karena cepat dan nggak perlu macet jadi lebih hemat waktu aja. Fasilitasnya cukup nyaman dan tidak terlalu ramai seperti transportasi umum lainnya,” kata wanita yang akrab disapa Uti ini.

Baca juga : Elektabilitas Ganjar Rebound!

Diakuinya, dengan berbagai fasilitas penunjang yang sudah ada di stasiun MRT, sudah cukup nyaman dan baik. Apalagi beberapa bahkan hampir di seluruh stasiun MRT juga terdapat beberapa fasilitas penunjang seperti taman, lokasi kuliner UMKM, dan beberapa fasilitas penghubung yang dibuat sangat nyaman.

“Mungkin hanya pemeliharaannya saja ke depannya harus dijaga dan diperhatikan. Supaya fasilitas yang sudah baik dibangun ini bisa terus dinikmati oleh semua lapisan masyarakat,” harapnya.

Selanjutnya, Rahma Annisa (31) seorang karyawan swasta ini mengaku cukup terbantu dengan adanya MRT. Dikatakan Rahma, MRT hadir bukan hanya sebagai sarana moda transportasi, tetapi juga menjadi wisata jalan-jalan, wisata kuliner dan wisata nongkrong baru bagi masyarakat. Khususnya para pekerja yang setiap hari sudah disibukkan dengan urusan pekerjaan dan deadline.

“Aku nggak tahu, bawaannya senang aja kalau naik MRT. Happy! Ada saja lokasi atau spot-spot yang memang ingin saya eksplorasi lagi lebih jauh. Bukan hanya di MRT sebagai stasiun ya, tetapi juga kawasan di sekitarnya dengan fasilitas tambahan yang ada,” curhat dia.

Baca juga : Gus Nusantara Ganjar Ngaji Bareng Lintas Komunitas, Dari Mobil Hingga Pecinta Hewan

Sedikit berbeda dengan Uti dan Rahma, Iit Septyaningsih (31) hanya mengeluhkan terkait masih minimnya lokasi parkir motor untuk menuju ke stasiun MRT. Karena penumpang yang rumahnya cukup jauh di pusat kota, tetap harus menggunakan motor dan memarkirnya untuk melanjutkan naik MRT.

Ia berharap, jarak parkir motor ke stasiun MRT tidaklah begitu jauh. “Karena lumayan ya jaraknya. Terutama yang ada di parkiran motor stasiun Fatmawati ke MRT itu hampir 1,5 kilometer. Nah kalau lagi buru-buru lumayan juga capeknya,” keluh Iit.

Selain itu, Iit juga berharap akan semakin banyak lagi rute yang bisa dilintasi oleh MRT. Untuk itu, Iit mengaku antusias dengan ditambahnya lagi pembangunan Fase 2 maupun Fase MRT selanjutnya. “Kalau dibanding KRL, saya lebih bingung naik KRL dibanding MRT. Karena MRT ini kan simple ya jelas rutenya,” ucap Iit.

Di luar itu, ia turut mengapresiasi fasilitas yang ada saat ini dibangun di stasiun MRT dan sekitarnya. “Kenyamanan itu menurut saya yang terpenting. Percuma dibangun mewah atau bagus tapi kalau tidak nyaman,” katanya. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.