Dark/Light Mode

Kolaborasi-Integrasi, Biar Gas Bumi Indonesia Gaspol

Rabu, 6 Desember 2023 17:57 WIB
Kepala Divisi Komersialisasi Minyak dan Gas Bumi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi [SKK Migas], Rayendra Sidik [kanan] dan SVP Pengembangan PT Pupuk Indonesia [Persero], Herdijanto Utomo. [Muhammad Rusmadi/RM.id]
Kepala Divisi Komersialisasi Minyak dan Gas Bumi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi [SKK Migas], Rayendra Sidik [kanan] dan SVP Pengembangan PT Pupuk Indonesia [Persero], Herdijanto Utomo. [Muhammad Rusmadi/RM.id]

 Sebelumnya 
Rayendra menambahkan, pembangunan infrastruktur pendukung gas perlu dikembangkan mulai dari Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan hingga Papua. Saat ini, pipa gas yang belum tersambung dan masuk rencana pengembangan adalah Dumai – SeiMangke, Cirebon – Semarang (Cisem Tahap II), dan West Natuna Transportation System (WNTS) ke Batam.

“Selain itu, perlu pengembangan kilang LNG baik Small Scale maupun Medium Scale, serta pengembangan terminal regasifikasi baru,” tutur Rayendra.

Baca juga : Kerek Kualitas Angkatan Kerja Muda, IPMI Gandeng Prosple Indonesia

Untuk meningkatkan demand gas bumi Indonesia, lanjutnya lagi, industri hilir harus dikembangkan di dekat WK gas bumi. “Dengan adanya potensi pasokan gas domestik, diperlukan rencana hilirisasi gas bumi, termasuk rencana pembangunan pabrik pupuk di kawasan timur Indonesia, yaitu FakFak dan Tanimbar,” pungkas Rayendra.

Sementara Senior Vice President (SVP) Pengembangan PT Pupuk Indonesia (Persero), Herdijanto Utomo menyampaikan, pihaknya telah merencanakan pengembangan industri pupuk di wilayah kerja gas bumi Indonesia. Bahkan, rencananya Pupuk Indonesia akan membangun satu pabrik pupuk di kawasan timur Indonesia, yaitu Papua.

Baca juga : Kolaborasi Pariwisata, Indonesia Dan Rusia Semakin Mesra

“Gas berperan penting bagi industri petrokimia. Hampir 70 persen bahan baku utama industri ini adalah gas bumi. Jadi angat realistis jika pengembangan industri dikerjakan di dekat sumber gas,” ujarnya.

Yang dibutuhkan saat ini untuk mengoptimalisasi pemanfaatan gas bumi, lanjut Herdijanto, adalah bagaimana menarik industri, pengguna pupuk untuk menjalankan atau mengembangkan operasinya di wilayah kerja gas bumi, terutama di Indonesia Timur.

Baca juga : Rayakan Kolaborasi Pendidikan Australia-Indonesia Via Program Inovasi

“Dalam hal ini, Pemerintah harus sangat aktif dan agresif menarik investor dari sisi hulu, midstream dan hilir. Agar gas bumi Indonesia bisa semakin optimal, baik dari sisi produksi di hulu migas, komersial maupun hilir,” pungkasnya. (*)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.