Dark/Light Mode

Nestlé Indonesia Luncurkan Bangku Daur Ulang Plastik Sachet

Kamis, 21 Desember 2023 21:36 WIB
Nestlé Indonesia telah melakuka pembangunan 15 fasilitas Tempat Pengolahan Sampah 3R maupun Terpadu (TPS3R/TPST). Foto: Istimewa
Nestlé Indonesia telah melakuka pembangunan 15 fasilitas Tempat Pengolahan Sampah 3R maupun Terpadu (TPS3R/TPST). Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Nestlé Indonesia terus menegaskan komitmennya dalam kemasan berkelanjutan dengan meluncurkan produk hasil daur ulang berupa bangku dengan kerangka yang terbuat dari 100 persen daur ulang plastik sachet dan flexible.

Kolaborasi dengan Sustainable Waste Indonesia (SWI) dan KSM Sahabat Lingkungan, memungkinkan Nestlé Indonesia mengumpulkan sampah plastik pasca konsumsi untuk dikelola dengan optimal, meningkatkan tingkat daur ulang, dan mengembangkan produk sebagai bagian dari ekonomi sirkular.

Pendekatan inovatif ini, mampu mendorong distribusi 5.000 bangku daur ulang ke sekolah dasar, mendukung Gerakan Sekolah Sehat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Baca juga : Gandeng BPJamsostek, JULO Luncurkan Layanan Asuransi

Bangku ini, sekaligus jadi media edukasi lingkungan bagi siswa, mengajarkan pentingnya pemilahan sampah untuk daur ulang yang memberikan nilai guna dan nilai jual lebih tinggi.

Presiden Direktur PT Nestlé Indonesia Samer Chedid menyatakan harapannya agar produk ini bisa memberikan inspirasi di pasar Indonesia.

"Nestlé Indonesia bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti Tempat Pengolahan Sampah 3R dan Terpadu (TPS3R/TPST) dan pelapak pendaur ulang, meningkatkan angka pengelolaan sampah plastik dan memastikan pemrosesan yang optimal," kata Samer.

Baca juga : Rektor UII: Indonesia Alami Kemunduran Demokrasi

Dukungan pemerintah terhadap inisiatif berkelanjutan ini, disampaikan oleh Vinda Damayanti Ansjar selaku Direktur Pengurangan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

"Semoga inisiatif ini, dapat menginspirasi berbagai pihak untuk terus melakukan inovasi yang sejalan dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor 75 Tahun 2019 tentang peta jalan pengurangan sampah oleh produsen," ujar Vinda.

Sementara itu, Perwakilan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Abdul Halim Muharam, beranggapan langkah Nestlé Indonesia sangat baik mendukung generasi mendatang yang sadar lingkungan dan keberlanjutan bumi.

Baca juga : Sadar Lingkungan, Nestlé Indonesia Luncurkan Fasilitas Waste Station

"Bangku ini, akan jadi bukti nyata bagi para siswa, sebagai salah satu hasil akhir apabila mereka melakukan pemilahan sampah di sekolah maupun di rumah," ungkap Abdul.

Dalam upaya meningkatkan angka pengumpulan dan pemrosesan sampah pasca-konsumsi, Direktur Sustainability PT Nestlé Indonesia, Prawitya Soemadijo telah melakukan beberapa inisiatif, di antaranya, pembangunan 15 fasilitas Tempat Pengolahan Sampah 3R maupun Terpadu (TPS3R/TPST), bermitra dengan 36 pelapak dan pendaur ulang, serta menjadi salah satu pendiri dan anggota aktif dari Indonesia Packaging Recovery Organization (IPRO).

"Kami berambisi untuk terus meningkatkan angka daur ulang dan bahkan menciptakan produk-produk yang dapat mendukung keberlanjutan ekonomi sirkular, baik open loop maupun close loop. Kami berharap berbagai inisiatif yang dilakukan bersama pemerintah, mitra, konsumen, dan masyarakat, termasuk siswa sekolah dasar dapat mendukung masa depan Indonesia yang lebih baik untuk generasi mendatang," tutup Prawitya. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.