Dark/Light Mode

Jokowi: Jangan Lagi Ada Image Preman Di Terminal Bus

Selasa, 2 Januari 2024 11:03 WIB
Presiden Jokowi saat meresmikan empat terminal bus di Kabupaten Purworejo, Selasa (2/1/2024). (Foto: YouTube)
Presiden Jokowi saat meresmikan empat terminal bus di Kabupaten Purworejo, Selasa (2/1/2024). (Foto: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi tak ingin, terminal bus identik dengan image preman. Terminal bus, kata Jokowi, harus betul-betul dapat menjalankan fungsinya sebagai sarana dan prasarana transportasi. Penghubung konektivitas antar wilayah. 

Hal tersebut disampaikan Jokowi, saat meresmikan empat terminal di Kabupaten Purworejo, Selasa (2/1/2024). Empat terminal tersebut adalah Terminal Purworejo (Kabupaten Purworejo), Terminal Mendolo (Kabupaten Wonosobo), Terminal Purboyo (Kota Madiun), dan Terminal Patria (Kota Blitar).

"Saya sangat menghargai pembangunan empat terminal oleh Kementerian Perhubungan di Purworejo, Wonosobo, Madiun, Blitar. Karena ini akan memberikan dukungan sarana dan prasarana transportasi, meningkatkan konektivitas antar kota, antar kabupaten, antar provinsi. Mestinya, yang namanya terminal bus ya seperti ini. Tadi saya sudah lihat ke dalam," tutur Jokowi, yang dalam kesempatan tersebut didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Ibu Negara Iriana.

Baca juga : Anies Silaturahmi dengan Warga Grompol, Kampung Tempatnya Dibesarkan

"Kalau dulu, yang namanya terminal bus, image-nya adalah preman. Ini sudah harus hilang. Terminal bus adalah tempat pelayanan, juga memberikan dukungan kepada peningkatan ekonomi, UMKM, semua harus terlibat," sambungnya.

Jokowi pun meminta Menhub, agar lebih memfokuskan perhatian pada terminal di kota-kota lain. Terminal yang bagus, jangan  hanya ada di Purworejo, Wonosobo, Blitar, Madiun.

Seluruh terminal di seluruh wilayah Tanah Air, kata Jokowi, harus memiliki standar yang sama.

Kota Kecil Pun Sudah Macet

Baca juga : Prabowo Minta Unhan Kaji Solusi Rumah Warga Terdampak Naiknya Air Laut

Pada kesempatan yang sama, Jokowi menyoroti soal kemacetan di hampir semua kota.

Macet, karena semua orang menggunakan kendaraan pribadi. Mobil pribadi, sepeda motor yang sangat banyak.

"Keluhan-keluhan itu harus dijawab. Kota kecil pun sekarang sudah macet. Sehingga, transportasi massal transportasi umum harus terus didorong," kata Jokowi.

Baca juga : Pemilu 45 Hari Lagi, Jokowi Ke KPU: Jangan Ada Kesalahan, Bisa Bikin Konflik

“Kita tahu, di Jakarta sudah ada MRT, meskipun belum selesai. Sudah ada LRT, meskipun juga belum selesai. Sudah ada KRL, juga masih belum cukup. Sudah ada Kereta Cepat, membantu. Tapi, baru sampai Bandung. Inilah kerja pemerintah yang kejar-kejaran dengan kemacetan di semua kota," paparnya.

Jokowi menekankan, membangun sarana dan prasarana yang mendukung transportasi massal bukan perkara mudah. Tapi itu harus dilakukan. Sekalipun banyak pro dan kontra, seperti pembangunan kereta cepat misalnya.

"Suatu saat, antar kota di Jawa akan tersambung, menjadi aglomerasi. Jika transportasi massalnya tidak terbangun, akan stuck macet. Keluar dari rumah, sudah mentok macet," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.