Dark/Light Mode

Bos Bulog Beberin Realisasi 2023

Bantuan Pangan Ampuh Rem Kenaikan Harga Beras

Jumat, 12 Januari 2024 07:20 WIB
Direktur Utama (Dirut) Bulog Bayu Krisnamurthi (kiri) bersama Dirut Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi (kanan) saat memberikan keterangan pers tentang sinergi dalam menyalurkan bantuan pangan beras, di Kantor Bulog Pusat, Jakarta, Kamis (11/1/24). Mereka menyampaikan bahwa keberhasilan menyalurkan bantuan pangan dengan cepat dapat menahan laju inflasi. Sehingga memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat. (Foto: Dwi Pambudo/Rakyat Merdeka/RM.id)
Direktur Utama (Dirut) Bulog Bayu Krisnamurthi (kiri) bersama Dirut Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi (kanan) saat memberikan keterangan pers tentang sinergi dalam menyalurkan bantuan pangan beras, di Kantor Bulog Pusat, Jakarta, Kamis (11/1/24). Mereka menyampaikan bahwa keberhasilan menyalurkan bantuan pangan dengan cepat dapat menahan laju inflasi. Sehingga memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat. (Foto: Dwi Pambudo/Rakyat Merdeka/RM.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Realisasi bantuan pangan beras pada 2023 memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat. Kehadiran bantuan tersebut ampuh menahan gejolak harga pangan.

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan, sejak bantuan pangan beras tahap pertama digulirkan pada Maret 2023, inflasi beras mengalami penurunan.

Pada Februari 2023, inflasi ber­as tercatat 2,63 persen. Lalu turun menjadi 0,70 persen pada Maret 2023. Dan penurunan inflasi beras terus terjadi menjadi 0,55 persen pada April 2023, serta 0,02 persen pada bulan berikutnya.

Baca juga : Gandeng Bulog, Pos Indonesia Distribusikan Bantuan Pangan Dengan Aplikasi Canggih

Selanjutnya, bantuan pangan tahap II yang disalurkan dari September-Desember, mampu menjaga laju kenaikan harga be­ras di akhir tahun yang biasanya naik tinggi.

Menurut data BPS (Badan Pusat Statistik), inflasi beras menurun cukup signifikan. Yak­ni dari 5,61 persen pada Septem­ber 2023 menjadi 0,43 persen pada Desember 2023.

“Bantuan pangan serta didu­kung penyaluran beras Sta­bilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP), mampu menahan gejo­lak harga pangan. Harga beras pun menjadi relatif flat (datar),” ujar Bayu di Jakarta, Kamis (11/1/2024).

Baca juga : Bantuan Pangan Ampuh Tekan Inflasi Dan Harga

Meski demikian, ia mengakui, bahwa upaya tersebut memang belum berhasil menurunkan harga beras. Sebab, harga beras juga dipengaruhi dengan jum­lah produksi lahan pertanian di dalam negeri.

Ia menuturkan, dari data BPS juga mencatatkan, bahwa di ta­hun 2023 produksi beras dalam negeri turun. Padahal di tahun 2021 ke 2022, produksi beras ma­sih surplus di angka 1,8 juta ton.

Sayangnya, produksi beras mulai turun di tahun 2022 ke tahun 2023, surplus hanya se­banyak 700 ribu ton.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.