Dark/Light Mode

Pastikan Sistem IT Aman Terkendali

KAI Tepis Isu Terkena Serangan Ransomware

Rabu, 17 Januari 2024 07:20 WIB
Vice President (VP) Public Relations KAI Joni Martinus. (Foto: Antara)
Vice President (VP) Public Relations KAI Joni Martinus. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menepis isu kena serangan Ransomware. Perusahaan Pelat Merah tersebut memastikan layanan pelanggan, berjalan dengan baik.

Vice President (VP) Public Relations KAI Joni Martinus menegaskan, hingga saat ini belum ada bukti bahwa ada data KAI yang bocor seperti yang dinarasikan dalam isu yang beredar di masyarakat.

“Kami akan tetap melakukan investigasi secara mendalam untuk menelusuri isu tersebut,” ujar Joni, melalui siaran pers, Selasa (16/1/2024).

Pihaknya memastikan, bahwa seluruh data KAI aman dan hing­ga saat ini seluruh sistem opera­sional IT (Information Technolo­gy), pembelian tiket online KAI, serta layanan Face Recognition Boarding Gate di semua stasiun masih berjalan baik.

Baca juga : Kemlu Pastikan WNI Aman Pascaserangan AS Dan Inggris Di Yaman

Karena itu, sambungnya, ma­syarakat tidak perlu khawatir dengan keamanan data pada fitur Face Recognition Boarding Gate yang dipergunakan KAI. Sebab, perseroan telah memiliki manajemen keamanan informasi yang baik.

“Kami sudah mengimple­mentasikan Sistem Manajemen Keamanan Informasi berstandar internasional ISO 27001, ten­tang Standarisasi Manajemen Keamanan Informasi,” jelasnya.

Namun pihaknya akan terus mengambil langkah lebih lanjut dan akan bekerja sama dengan pihak berwajib, guna mengusut isu tersebut.

Hal ini sebagai bentuk komit­men perseroan untuk tidak tunduk akan kejahatan pemerasan ini.

Baca juga : Rakyat Butuh Bansos

“KAI secara berkala, terus me­ningkatkan keamanan cyber demi kenyamanan para pelanggan untuk tetap menggunakan jasa transportasi massal kereta api yang nyaman, aman dan tepat waktu,» tutup Joni.

Sebelumnya, data KAI dik­abarkan bocor karena serangan ransomware, yang meliputi data pribadi karyawan, penumpang, hingga data lain terkait perkere­taapian Indonesia. Namun tidak disebutkan jumlah data yang dibobol.

Dikutip dari akun X @Today­CyberNews, peretas meminta Pemerintah untuk memberikan tebusan untuk mengambil kem­bali data KAI sebesar 11,69 bitcoin atau sekitar Rp 7,7 miliar (berdasarkan harga Bitcoin pada 15 Januari 2024 pukul 19.45 seharga Rp 663.704.486/BTC).

Peretas masih menunggu uang tebusan selama 15 hari dan 23 jam, sebelum data disebarkan ke publik.

Baca juga : Pastikan Bansos Jalan Terus, Ganjar: Diatur Agar Tepat Sasaran

Walaupun peretas tidak mem­bagikan contoh atau sample data yang dicuri, namun mereka membagikan akses VPN (Virtual Private Network) ke jaringan internal yang digunakan untuk menembus server KAI.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Rabu 17/1/2024 dengan judul Pastikan Sistem IT Aman Terkendali, KAI Tepis Isu Terkena Serangan Ransomware   

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.