Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Didukung Konsumsi Rumah Tangga
Ekonomi 2024 Bakal Kinclong
Sabtu, 24 Februari 2024 07:10 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Di tengah pertumbuhan ekonomi global yang diperkirakan melemah, ekonomi Indonesia tahun ini
bakal tetap kinclong karena didukung kuatnya permintaan domestik, konsumsi dan investasi.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, perekonomian global 2024 masih dalam posisi lemah, meski inflasi mengalami moderasi atau penurunan.
“Proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2024 oleh International Monetary Fund (IMF) hanya 3,1 persen. Sedangkan World Bank memprediksi perekonomian global tumbuh 2,4 persen, lebih rendah dari kinerja perekonomian global 2023,” kata Sri Mulyani dalam keterangan resmi Kementerian Keuangan, Jumat (23/2/2024).
Baca juga : AHY Dinanti Gebrakannya
Wanita yang akrab disapa Ani itu mengatakan, meski pelemahan ekonomi global masih terjadi, Indonesia diyakini mampu mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik di tingkat negara-negara G20, maupun ASEANdengan pertumbuhan di kisaran 5,0 persen.
Menurutnya, kontributor yang penting dalam mendukung kuatnya ekonomi Indonesia, yakni konsumsi rumah tangga yang masih terjaga tumbuh 4,82 persen dari sisi pengeluaran, serta sektor manufaktur tumbuh 4,64 persen dari segi produksi.
Aktivitas konsumsi yang tetap kuat ini juga didukung oleh inflasi yang terkendali dan peran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai shock absorber dalam menjaga daya beli masyarakat.
“Tahun ini APBNakan terus dioptimalkan untuk memberikan stimulus bagi pertumbuhan perekonomian nasional. Termasuk untuk mendorong akselerasi transformasi ekonomi yang lebih inklusif, lebih hijau dan berkelanjutan,” ujarnya.
Baca juga : Pembengkakan Biaya Proyek Kereta Cepat Sudah Rampung
Dijelaskan Ani, melanjutkan kinerja positif tahun lalu, realisasi Pendapatan Negara sampai dengan Januari 2024 mencapai Rp 215,5 triliun, atau 7,7 persen dari target APBN.
Sedangkan Penerimaan Pajak mencapai Rp 149,25 triliun atau 7,5 persen target APBN. Terutama ditopang Pajak Penghasilan (PPh) non-migas dan Pajak Penambahan Nilai (PPN) & PPNBarang Mewah (PPnBM) yang masing-masing mencatatkan realisasi Rp 83,69 triliun dan Rp 57,76 triliun.
Sektor perdagangan dan industri pengolahan juga menyumbang kontribusi terbesar dalam penerimaan pajak. Masing-masing dengan porsi 26,6 persen dan 26,2 persen.
“Tren penerimaan pajak yang meningkat menunjukkan kondisi perekonomian Indonesia konsisten tumbuh,” tegas Ani.
Baca juga : Biden Bakal Hapus Utang Mahasiswa
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan, APBN2024 hingga akhir Januari mencatatkan surplus Rp 31,3 triliun atau 0,14 persen Produk Domestik Bruto (PDB), dengan keseimbangan primer tercatat positif Rp 61,4 triliun. Pembiayaan anggaran juga on track, dengan realisasi pembiayaan utang Rp 107,6 triliun.
“Namun, pelemahan global dan tren harga komoditas yang melemah tentu harus kita waspadai. Karena akan berpotensi mempengaruhi kinerja perekonomian Indonesia,” pungkas Ani. NOV
Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 7, edisi Sabtu, 24 Februari 2024 dengan judul "Didukung Konsumsi Rumah Tangga Ekonomi 2024 Bakal Kinclong"
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya