Dark/Light Mode

Menperin: Penting Bangun Pabrik Baterai Di Indonesia

2 Raksasa Otomotif Dunia Mau Investasi Mobil Listrik

Sabtu, 30 Maret 2024 07:10 WIB
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita didampingi oleh Ketua Umum GAIKINDO Yohanes Nangoi mencoba kendaraan komersial pada pameran GIICOMVEC yang dilaksanakan di Jakarta Convention Center pada 8 Maret 2024. Foto: Dok. Kemenperin
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita didampingi oleh Ketua Umum GAIKINDO Yohanes Nangoi mencoba kendaraan komersial pada pameran GIICOMVEC yang dilaksanakan di Jakarta Convention Center pada 8 Maret 2024. Foto: Dok. Kemenperin

 Sebelumnya 
“Dengan memproduksi baterai mobil listrik di dalam negeri, maka bisa mengurangi harga kendaraan tersebut hingga 30 persen,” kata Agus.

Agus mengatakan, secara komponen, harga baterai mobil listrik cukup mahal karena berkisar 40-50 persen dari total harga mobil listrik yang dijual.

Dengan memproduksi baterai di dalam negeri, secara langsung dapat memangkas harga jual mobil ramah lingkungan tersebut.

Baca juga : Cegah Investasi Bodong, OJK Perketat Aset Kripto

“Kalau baterainya sudah kita produksi di dalam negeri, maka penggunaan komponen dalam negeri kita akan semakin tinggi. Insya Allah nanti akan jadi daya tarik investasi juga,” ujar Agus.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menargetkan, pada tahun 2030 jumlah mobil listrik bisa tembus 2 juta unit, dan motor listrik sekitar 13 juta unit.

Menurutnya, pada tahun yang sama, target penyediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sekitar 30 ribu unit dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik (SPBKLU) sekitar 67 ribu unit untuk mendukung peningkatan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.

Baca juga : Obama Dan Clinton Turun Gunung Bantu Joe Biden

Pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengatakan, agar bisa diterima masyarakat Indonesia, produsen kendaraan listrik yang mau berinvestasi harus memperhatikan tiga kendala mobil listrik yang masih jadi pertimbangan masyarakat membeli.

Pertama, harga jual yang belum kompetitif karena terlalu mahal. Kedua, waktu pengisian baterai yang lama dan ketiga jarak tempuh baterai yang masih sedikit.

“Kalau masalah itu bisa diatasi, makin banyak masyarakat yang akan beli mobil listrik. Apalagi diproduksi di dalam negeri,” kata Djoko kepada Rakyat Merdeka, Jumat (29/3/2024).

Baca juga : Payah, Proyek Pengendali Banjir Di DKI Nggak Serius

Yang terpenting, lanjut dia, Pemerintah Daerah tidak boleh menyulitkan menyulitkan proses investasi yang masuk, sehingga investor kesulitan mengembangkan bisnisnya.

“Jangan sampai mereka rugi berinvestasi di Indonesia dan akhirnya Pemerintah harus merogoh kocek Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk mengambil alih bisnis mereka sebagai bentuk pertanggungjawaban ke investor,” tegas Wakil Ketua Bidang Penguatan dan Pengembangan Kewilayahan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) ini. NOV

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 7, edisi Sabtu, 30 Maret 2024 dengan judul "Menperin: Penting Bangun Pabrik Baterai Di Indonesia, 2 Raksasa Otomotif Dunia Mau Investasi Mobil Listrik"

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.