Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
12 Maskapai Tambah 2.470 Penerbangan
7,9 Juta Orang Diramal Mudik Gunakan Pesawat
Jumat, 5 April 2024 07:05 WIB
Sebelumnya
Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno membeberkan hasil survei Potensi Pergerakan Angkutan Lebaran 2024, yang diselenggarakan Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan.
Survei tersebut mengatakan, wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) merupakan asal pemudik kedua sebanyak 28,43 juta orang (14,68 persen), setelah Jawa Timur 31,3 juta orang (16,17 persen).
Potensi pergerakan orang dari Jabodetabek pada Musim Lebaran tahun 2023, sebanyak 18,3 juta orang (54,31 persen).
Sedangkan musim Mudik Lebaran tahun 2024 diperkirakan naik menjadi sebanyak 84,27 persen atau sebanyak 28,4 juta orang.
“Warga Jabodetabek yang ingin pergi mudik sebanyak 84,27 persen,” kata Djoko kepada Rakyat Merdeka, Kamis (04/04/2024).
Baca juga : Pemerintah Bakal Serap Beras Petani
Ada lima pilihan moda bagi warga Jabodetabek, yaitu Kereta Api (KA) antar kota 8,26 juta orang (29,05 persen), bus 7,89 juta orang (27,76 persen), mobil pribadi 4,27 juta (15,03 persen), sepeda motor 2,56 juta orang (9,02 persen) dan kapal penyeberangan 1,63 juta orang (5,72 persen).
Selain itu, Pengamat Transportasi Alvin Lie berharap, tiap tahun ada peningkatan fasilitas dan pelayanan dari perusahaan negara, khususnya di sektor transportasi terkait angkutan Lebaran. Ini seiring naiknya jumlah penumpang tiap tahunnya.
Karena itu, dia menyarankan Pemerintah sebaiknya terus memantau di luar persoalan tarif angkutan.
“Tetapi juga inspeksi kelayakan dan ketepatan waktu pesawat,” katanya kepada Rakyat Merdeka, Kamis (04/04/2024).
Sebab, katanya, tahun ini diprediksi akan lebih banyak orang yang mudik menggunakan transportasi udara. Oleh karena itu, kepada stakeholder baik airlines maupun pihak bandara, diharapkan bisa kembali memfungsikan fasilitas dan pelayanan hingga 100 persen.
Baca juga : 54 Ribu Orang Serbu Pasar Tanah Abang
“Penyelenggara airline sejauh ini sudah cukup baik, bukan hanya memeriksa pesawatnya, namun juga awak pesawatnya,” pujinya.
Integrasi Operasional Bandara
Angkasa Pura Indonesia merupakan salah satu subholding yang dibentuk oleh holding BUMN (Badan Usaha Milik Negara) Aviasi dan Pariwisata, yakni PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney. Saat ini Angkasa Pura Indonesia tengah menyiapkan integrasi pengelolaan bandara-bandara di Indonesia, yang rencananya bakal digabungkan dalam satu operator besar.
Artinya, seluruh bandara yang dikelola BUMN bakal dijadikan satu pengelolaan dalam bendera Angkasa Pura Indonesia.
Faik Fahmi mengatakan, selama ini, bandara-bandara di Indonesia dikelola dua operator besar, yaitu Angkasa Pura I dan II.
“Kami menjamin proses integrasi dilakukan tanpa mengganggu operasional bandara. Serta akan comply dengan regulasi, baik korporasi maupun transportasi udara,” ucapnya.
Baca juga : The Gunners Gusur Posisi Liverpool
Ia membeberkan, proses integrasi akan dilakukan dalam tiga tahap. Saat ini pihaknya masih melakukan tahap pertama, yaitu tahap penyiapan instrumen tata kelola subholding. Akan ada PMO (Project Management Office) yang bekerja melakukan transisi yang kemudian di-develop best practice-nya seperti apa.
“Kalau ini sudah siap, masuk ke tahapan berikutnya. Yakni tahap kedua, integrasi kantor pusat, termasuk penggabungan dan integrasi karyawan dari Angkasa Pura (AP) I dan II,” katanya.
Saat ini di AP I terdapat sekitar 350 karyawan, sementara di AP II sebanyak sekitar 1.400 karyawan yang akan diintegrasikan.
Faik menargetkan proses transisi tersebut bakal rampung di akhir 2024. Maka setelah 2024, semua operator bandara BUMN rencananya bakal menjadi satu bendera saja. DWI
Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 9, edisi Jumat, 5 April 2024 dengan judul "12 Maskapai Tambah 2.470 Penerbangan 7,9 Juta Orang Diramal Mudik Gunakan Pesawat"
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya