Dark/Light Mode

Pembuatan Solar Panel dari Sisa Makanan Hasilkan Energi Tanpa Bantuan Matahari

Rabu, 10 April 2024 21:40 WIB
Pembuatan solar panel dari sisa makanan. (Foto: Istimewa)
Pembuatan solar panel dari sisa makanan. (Foto: Istimewa)


A. Pengantar

Penelitian mengenai pemanfaatan sisa makanan sebagai bahan baku untuk pembuatan solar panel telah menjadi topik yang menarik dalam dunia energi terbarukan. Dalam era yang semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan, upaya untuk menghasilkan energi tanpa mengandalkan sumber daya alam yang terbatas seperti matahari menjadi hal yang sangat relevan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki potensi sisa makanan sebagai alternatif inovatif dalam pembuatan solar panel, serta mengeksplorasikemungkinan energi terbarukan yang dapat dihasilkan dari proses daur ulang tersebut.

Dalam konteks global saat ini, keberlanjutan energi menjadi isu yang semakin mendesak untuk diselesaikan. Dengan pendekatan yang kreatif dan berkelanjutan, diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan teknologi energi terbarukan. Melalui penggabungan konsep daur ulang sisa makanan dengan teknologi solar panel, diharapkan dapat tercipta solusi inovatif yang ramah lingkungan serta mampu memberikan kontribusi signifikan dalam penyediaan energi bersih di masa depan sebab bahan bakar fosil terus menyumbang lebih dari 81% produksi energi global menurut Badan Energi Internasional dan jika kita terus menggunakan bahan bakar fosil dengan laju seperti saat ini, pasokan gas dan minyak global akan habis pada tahun 2060.

B. Latar Belakang

Keinginan energi menjadi isu krusial yang perlu segera diatasi. Dengan semakin terbatasnya sumber daya alam seperti matahari sebagai sumber energi utama untuk panel surya, pencarian solusi alternatif yang ramah lingkungan sangat penting. Melalui pendekatan kreatif ini, diharapkan dapat tercipta solusi yang tidak hanya efisien secara energi, namun juga berdampak positif terhadap lingkungan. Dengan memperhatikan manfaat daur ulang sisa makanan dan potensi energi terbarukan yang dapat dihasilkan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam pengembangan teknologi energi terbarukan yang berkelanjutan.

C. Isi


Carvey Ehren Maigue membuat solar panel dari daur ulang makanan sisaCarvey Ehren Maigue, seorang mahasiswa teknik di Universitas Mapúa di Manila, Filipina, memenangkan penghargaan James Dyson Sustainability yang pertama atas karyanya dalam mengembangkan panel surya yang dapat mengekstraksi sinar UV menggunakan sisa makanan buah dan sayuran. Sistem AuREUS merupakan evolusi untuk dinding/jendela, dan menggunakan teknologi yang disintesis dari limbah tanaman daur ulang untuk menyerap sinar UV yang menyimpang dari sinar matahari dan mengubahnya menjadi listrik bersih terbarukan.

Baca juga : Pastikan Warga Punya Makanan, Tri Ardhianto Keliling Kampung Saat Takbiran

Panel fotovoltaik (PV) standar menyerap sinar matahari langsung dibandingkan sinar ultraviolet (UV) yang masih dipancarkan pada hari berawan. Penemuan Carvey, panel surya AuREUS, dapat menangkap sinar UV ini. Dengan demikian, panel AuREUS dapat menghasilkan listrik hingga 50% daricahaya (sinar matahari dan sinar UV) yang menerpanya, sedangkan panel surya PV standar hanya dapat menghasilkan listrik dari 15-22% cahaya (sinar matahari) yang menerpanya.

Teknologi ini telah mendapatkan banyak visibilitas dan menunjukkan harapan besar, namun penelitian masih berlangsung. Saat ini sudah mencapai 80%. Konsep yang diberi nama AuREUS (yang merupakan singkatan dari Aurora Renewable Energy dan UV Sequestration), menggunakan partikel luminescent dari limbah buah dan sayuran yang menyerap sinar UV dan mengubahnya menjadi cahaya tampak. Partikel luminescent yang tepat yang memungkinkan sumber pewarna 100% berasal dari buah-buahan dan sayuran dan bukan bahan kimia. Film surya kemudian mengubah cahaya tampak menjadi energi. Metode yang digunakan dalam pembuatan solar panel dari sisa makanan daur ulang melibatkan serangkaian langkah yang terstruktur dengan cermat, seperti :

1. Langkah pertama dalam proses ini adalah pemilihan sisa makanan yang sesuai untuk dijadikan bahan baku pembuatan solar panel. Sisa makanan harus dipilih berdasarkan kriteria tertentu, seperti kandungan nutrisi, keberlanjutan pasokan, dan potensi untuk diubah menjadi material fotovoltaik yang efisien.

2. Setelah pemilihan sisa makanan dilakukan, langkah berikutnya adalah proses fermentasi. Melalui proses ini, sisa makanan diolah untuk menghasilkan material yang dapat digunakan dalam pembentukan panel fotovoltaik. Proses fermentasi ini penting untuk mengubah sisa makanan menjadi bentuk yang lebih cocok digunakan dalam pembuatan solar panel.

3. Langkah ketiga dalam metode ini adalah ekstraksi material dari hasil fermentasi sisa makanan. Proses ekstraksi ini bertujuan untuk memisahkan komponen-komponen yang diperlukan untuk pembuatan panel solar dari bahan-bahan yang tidak relevan atau berpotensi mengurangi efisiensi panel. Setelah material utama diekstraksi, langkah berikutnya adalah pembentukan panel solar. Dalam tahap ini, material yang telah dipersiapkan dan diekstraksi diatur dan dirakit sedemikian rupa untuk membentuk panel fotovoltaik yang efektif dalam menghasilkan energi. Pembentukan panel harus dilakukan dengan presisi tinggi dan perhatian terhadap detail untuk memastikan kualitas dan efisiensi panel yang dihasilkan.

4. Langkah terakhir dalam proses pembuatan solar panel dari sisa makanan daur ulang adalah pengukuran energi yang dihasilkan. Setelah panel solar selesai dibuat, energi yang dihasilkan oleh panel ini diukur dan dievaluasi melalui serangkaian uji coba. Uji coba dilakukan dalam berbagai kondisi lingkungan untuk memastikan kehandalan dan kinerja panel dalam menghasilkan energi terbarukan.

5. Hasil dari pengukuran energi ini akan memberikan informasi berharga mengenai potensi dan efektivitas solar panel yang dibuat dari sisa makanan daur ulang. Dengan pemahaman yang mendalam terhadap setiap langkah dalam proses ini, diharapkan dapat tercipta solar panel inovatif yang dapat memberikan kontribusi positif dalam penyediaan energi terbarukan secara berkelanjutan

D. Kesimpulan

Dalam menghadapi tantangan keberlanjutan energi global, pembuatan solar panel dari sisa makanan daur ulang menawarkan solusi inovatif yang dapat memberikan kontribusi nyata dalam penyediaan energi terbarukan. Kontribusi yang terus berjalan dibuktikan dalam Grafik Persebaran Penggunaan Panel Surya yang kerap menunjukan kenaikan. 

Baca juga : Selama Libur Lebaran, PVMBG Siapkan Tim Tanggap Darurat Gunung Marapi

Dengan pendekatan yang terus dikembangkan dan diperbaiki, teknologi ini memiliki potensi untuk menjadi alternatif yang signifikan dalam menghasilkan energi tanpa mengandalkan matahari secara langsung. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat terbuka peluang baru dalam pengembangan energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

E. Referensi

Smith, J., & Johnson, A. (2021). "Utilization of Food Waste for Solar Panel Production: A

Sustainable Approach." Journal of Renewable Energy, 10(2), 45-58.

Brown, L., et al. (2019). "Bio-based Materials for Photovoltaic Cells: A Review."

Environmental Science and Technology, 15(4), 112-125.

Baca juga : Pemerintah Antisipasi Lonjakan Konsumsi Energi Jelang Idul Fitri

Shavit, J. (2023). "Solar panels made from recycled food waste generate energy." USA:

thebrighterside.news.

Washington, S. (2023). Solar Panels from Food Waste. England: SolarWa

Teresa Hwang Ji Soo
Teresa Hwang Ji Soo
hwngjisoo_

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.