Dark/Light Mode

Proses Sudah Masuk Tahap Evaluasi Data

Konsolidasi WIKA Dan PT PP Peluang Kerek Daya Saing

Senin, 29 April 2024 07:05 WIB
Foto: Freepik
Foto: Freepik

RM.id  Rakyat Merdeka - Konsolidasi PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk atau PT PP dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA, merupakan langkah yang harus ditempuh baik merger ataupun dalam bentuk holding. Sebab, aksi sinergi korporasi itu dibutuhkan untuk memperkuat daya saing dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut.

Konsolidasi dua BUMN itu sudah memasuki proses evaluasi data terkait konsolidasi. Mereka kini tengah menunggu keputusan Pemerintah mengenai pilihan konsolidasinya, merger atau holding.

Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto mengatakan, langkah aksi korporasi, baik berupa pembentukan holding atau merger BUMN Infrastruktur merupakan keniscayaan, seperti yang telah dilakukan pada BUMN pengelola pelabuhan, Pelindo.

“Karena adanya banyak kesamaan line of business maka merger bisa menjadi alternatif meningkatkan daya saing BUMN bidang infrastruktur tersebut,” ujar Toto kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Ia berharap, merger dua BUMN PT PP dan WIKA ini menghadirkan spesialisasi agar BUMN Konstruksi lebih fokus. Sehingga menghindari duplikasi atau rebutan pekerjaan, serta dapat sharing berbagai sarana pekerjaan yang memungkinkan meningkatnya efisiensi.

Baca juga : Arifin Tegaskan Komitmen RI Pensiunkan Energi Fosil

Apalagi, sambungnya, sebagian besar BUMN Infrastruktur, termasuk BUMN Karya saat ini sedang menghadapi situasi debt ratio yang buruk.

“Maka langkah pertama yang perlu dilakukan adalah perbaikan struktur utang perusahaan,” imbaunya.

Lalu, langkah yang bisa ditempuh di antaranya adalah menjual aset yang sudah bisa diselesaikan. Di samping itu, bisa juga duduk bersama kreditur meminta langkah restrukturisasi utang yang bersifat win-win bagi ke dua belah pihak.

“Atau dengan cara lain, BUMN Infrastruktur ini dibawa ke lembaga investasi untuk membeli beberapa investasi yang telah diselesaikan oleh perusahaan,” kata Toto.

Direktur Utama PT PP Novel Arsyad mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu keputusan Kementerian BUMN terkait bentuk konsolidasinya, apakah melalui merger atau pembentukan holding dan subholding.

Baca juga : Track Velodrome-Manggarai Diuji Coba September 2024

“(Merger) sedang dalam proses. Telah dilakukan evaluasi bersama antara kami dan Kementerian BUMN. Saat ini sudah masuk dalam evaluasi yang cukup banyak,” jelas Novel di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

Novel mengatakan, penggabungan baru bisa terjadi setelah kedua perusahaan pelat merah dalam kondisi sehat. Sehingga ketika digabung, kedua perusahaan bisa memberikan kontribusi yang lebih baik.

Sepanjang 2023, PT PP mencatatkan laba bersih sebesar Rp 127 miliar atau turun 65,2 persen dari tahun sebelumnya di angka Rp 366 miliar. Sementara pendapatan sepanjang 2023 mencapai Rp 18,4 triliun.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, konsolidasi dalam tahap proses menggabungkan 7 karya menjadi tiga perusahaan karya. Misalnya PT PP digabungkan dengan WIKA.

Lalu, PT Hutama Karya (Persero) digabungkan dengan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), serta PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) berencana digabungkan dengan PT Nindya Karya (Persero) dan PT Brantas Abipraya (Persero).

Baca juga : Garuda Muda Tidak Gentar

Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) ini mengatakan, langkah tersebut dilakukan sebagai bentuk penyehatan BUMN di sektor karya. Pihaknya juga sudah melakukan klasifikasi dan pengelompokan, agar dapat berfokus pada tugasnya masing-masing.

Erick menjelaskan, Brantas Abipraya, Adhi Karya dan Nindya Karya akan bergabung yang fokusnya pada proyek pembangunan air, rel dan konteks lainnya.

Hutama Karya dan Waskita nantinya akan mengerjakan proyek jalan tol, non-tol, institutional building dan residential commercial. Kemudian, WIKA dan PT PP tidak masuk ke toll road, melainkan akan fokus ke pelabuhan laut dan bandara.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.