Dark/Light Mode

Khusus Musim Panen Raya Pertama

Bulog Pede Serap 600 Ribu Ton Beras

Selasa, 21 Mei 2024 07:05 WIB
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menunjukkan stok beras saat menyambangi Sentra Penggilingan Padi milik Perum Bulog, di Karawang, Jawa Barat, Senin 20/5/2024.
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menunjukkan stok beras saat menyambangi Sentra Penggilingan Padi milik Perum Bulog, di Karawang, Jawa Barat, Senin 20/5/2024.

 Sebelumnya 
Ia menilai, ketika harga suatu komoditas mengalami kenaikan, maka akan susah untuk turun lagi. Kecuali, ada kondisi luar biasa yang mendorong antara supply dan demand ini berubah.

Misalnya, imbuh Bayu, hasil panen jumlahnya luar biasa. Bisa saja harga turun.

“Tapi kalau dilihat kondisi saat ini, dan data BPS yang menyebutkan Juni bakal defisit, maka (harga) sulit turun,” ungkapnya.

Meski demikian, Bulog akan terus berupaya menjaga stabilisasi harga beras di tengah situasi tersebut.

Ia pun membeberkan, selama ini strategi yang dijalankan Bulog dalam menjaga stabilitas harga difokuskan pada tiga kelompok masyarakat.

Baca juga : Kebijakan Fiskal Jadi Fondasi Pembangunan

Lapis pertama, kelompok masyarakat yang menerima bantuan pangan.

“Ada 22 juta KPM (Keluarga Penerima Manfaat), itu yang kami jaga. Mereka dapat bantuan pangan berupa beras 10 kg dan program ini sudah berjalan selama enam bulan,” katanya.

Lalu, untuk kelompok kedua, pihaknya menghadirkan beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan), yang harganya dibanderol lebih murah dibandingkan harga beras di pasaran.

“Sekarang, di berbagai pasar modern pun, beras SPHP mulai dicari karena kualitasnya baik, premium dan harganya lebih murah,” ucapnya.

Sedangkan di atas kelompok masyarakat tersebut, pihaknya juga memasok beras hingga ke berbagai daerah untuk memudahkan masyarakat menjangkaunya.

Baca juga : Gulkarmat Kewalahan Hadapi Si Jago Merah

“Itu yang kami lakukan, dan cukup berhasil. Di tingkat petani, mereka bisa dapat harga bagus. Dan di tingkat konsumen, ada pilihan beras dengan harga tertentu,” bebernya.

Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi menegaskan, pemantauan harga dan berbagai intervensi stabilisasi pangan terus disinergikan dengan kementerian atau lembaga dan seluruh Pemerintah Daerah Provinsi dan kabupaten atau kota.

“Ini penting dilakukan, agar setiap kementerian dan lembaga terkait terus bersinergi untuk menjaga dan mengendalikan inflasi,” kata Arief, melalui siaran pers, Rabu (15/5/2024).

Ia meyakinkan, agar masyarakat tidak perlu khawatir terkait stok pangan, khususnya pangan pokok strategis. Pasalnya, per 14 Mei 2024, stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di Perum Bulog dalam kondisi yang aman, yaitu mencapai 1,8 juta ton.

Ia menambahkan, tidak hanya CBP, Pemerintah juga mendorong setiap daerah untuk terus meningkatkan stok Cadangan Beras Pemerintah Daerah (CBPD).

Baca juga : City Torehkan Sejarah Baru

Dan sejauh ini, ada 30 dari 38 provinsi yang sudah memiliki stok CBPD. Total stok CBPD mencapai 7.015 ton, khusus Sulawesi Tenggara memiliki CBPD sebanyak 192,16 ton.

Sementara di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) sebagai parameter perberasan nasional, stok beras juga terpantau aman dan cukup total stok mencapai 48 ribu ton.

“Angka ini berada di atas stok normal rata-rata sebesar 30 ribu ton,” pungkasnya. IMA

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 9, edisi Selasa, 21 Mei 2024 dengan judul "Khusus Musim Panen Raya Pertama Bulog Pede Serap 600 Ribu Ton Beras"

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.