Dark/Light Mode

Aktif Gelar Gernas BBI-BBWI

OJK Fokus Dukung UMKM Dan Pariwisata

Senin, 27 Mei 2024 07:05 WIB
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar (tengah) didampingi Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen dan Anggota Dewan Komisioner OJK Friderica Widyasari Dewi (kedua kanan), Sekretaris Daerah (Sekda) Sumsel Supriono (kedua kiri) dan Kepala OJK Regional 7 Sumatera Bagian Selatan Untung Nugroho (kanan), menabuh bedug saat meresmikan acara Harvesting Gernas BBI-BBWI di Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (26/5/2024). (Foto: DWI ILHAMI/RAKYAT MERDEKA/RM.ID)
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar (tengah) didampingi Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen dan Anggota Dewan Komisioner OJK Friderica Widyasari Dewi (kedua kanan), Sekretaris Daerah (Sekda) Sumsel Supriono (kedua kiri) dan Kepala OJK Regional 7 Sumatera Bagian Selatan Untung Nugroho (kanan), menabuh bedug saat meresmikan acara Harvesting Gernas BBI-BBWI di Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (26/5/2024). (Foto: DWI ILHAMI/RAKYAT MERDEKA/RM.ID)

RM.id  Rakyat Merdeka - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) aktif menggelar acara memasyarakatkan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia (Gernas BBI-BBWI). Langkah ini diyakini efektif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

OJK terus berupaya mendongkrak pertumbuhan ekonomi, terutama yang menjadi penggerak ekonomi nasional di daerah. Hal ini bagian dari upaya hadapi tekanan ekonomi global yang masih sulit serta geopolitik yang tahun ini diramal belum menunjukkan perbaikan.

Hal itu ditegaskan Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam acara Harvesting Gernas BBI-BBWI) di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Minggu (26/5/2024).

Mahendra menilai, perkembangan kondisi ekonomi global belum akan menggembirakan. Meski begitu, Pemerintah tetap berkeyakinan pertumbuhan ekonomi nasional tumbuh di atas 5 persen. Untuk itu, OJK berupaya terus menjaga momentum pertumbuhan, terutama di sektor jasa keuangan.

“Karena itu, dalam dua tahun terakhir di tengah kondisi sulit akibat Covid-19, OJK dan Pemerintah kembali mengandalkan lebih banyak lagi motor pertumbuhan dalam negeri dan ekonomi rakyat di daerah,” katanya.

Baca juga : Kita Optimistis Mampu Capai Nol Emisi Karbon

Selain itu, kinerja industri perbankan hingga Maret 2024 terjaga baik. Hal ini terlihat dari pertumbuhan kredit perbankan yang mencapai 12,4 persen secara tahunan atau year on year (yoy) pada kuartal I-2024.

Mantan Wakil Menteri Keuangan ini semringah melihat fakta bahwa kondisi perbankan Indonesia memiliki daya tahan yang kuat dalam menghadapi dinamika perekonomian.

“Ini didukung oleh tingkat permodalan yang kuat, likuiditas yang memadai dan manajemen risiko yang baik untuk menyalurkan kredit termasuk kredit UMKM,” ucapnya.

Mantan Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) ini juga menegaskan, sektor UMKM dan pariwisata menjadi kontribusi penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Di Sumsel saja, lebih dari 2,5 juta UMKM berkontribusi hingga 60 persen pendapatan daerah dan mampu menyerap 70 persen tenaga kerja.

“Semua itu siap didukung oleh industri jasa keuangan yang sehat,” jelasnya.

Baca juga : Hate Dan Love, Jukir Dibenci Tapi Dibutuhkan Agar Parkir Aman

Ia lalu merinci, penyaluran kredit UMKM terhadap total penyaluran kredit perbankan di Sumsel naik mencapai 24 persen, atau sebesar Rp 39,75 triliun menjadi total Rp 166 triliun per Maret 2024.

Sementara kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) dari UMKM menunjukkan perbaikan, menjadi 4,14 persen, turun dari level 4,26 persen pada periode sebelumnya.

Untuk itu, kata Mahendra, OJK aktif melakukan kegiatan Gernas-BBI BBWI, yang fokus pada pemberdayaan UMKM dan industri pariwisata agar dapat ditingkatkan lebih lanjut.

“Melalui program dan kegiatan yang terintegrasi, kami yakin, bahwa BBI BBWI ini bukan lagi hanya menjadi slogan, tapi menjadi tumpuan kekuatan perekonomian kita ke depan,” ucapnya.

Pada Gernas tahun ini telah tercapai beberapa target. Di antaranya, belanja produk dalam negeri pada triwulan I-2024 realisasi anggaran belanja operasional di Sumsel mencapai Rp 3,6 triliun. Dengan pangsa untuk belanja barang dan jasa sebesar Rp 1,18 triliun, atau 30 persen menggunakan produk dalam negeri.

Baca juga : Nasib Ten Hag Belum Aman

Dari total belanja tersebut, sebesar Rp 584,34 miliar atau hampir 50 persen dari rencana umum pengadaan merupakan penggunaan produk UMKM.

Dari sisi permintaan, pelaku UMKM diharapkan meningkatkan kapasitasnya melalui serangkaian kegiatan literasi dan inklusi keuangan. Hal ini agar masuk menjadi bagian dari kegiatan proyek maupun perusahaan yang bankable.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.