Dark/Light Mode

Perluas Negara Tujuan Ekspor

BUMN Pangan Didorong Bidik Pasar Ikan Swedia

Selasa, 28 Mei 2024 07:05 WIB
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi. (Foto: Dok. Badan Pangan Nasional)
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi. (Foto: Dok. Badan Pangan Nasional)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Komisi IV DPR mendorong Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menggarap potensi pasar iklan Swedia. Sebab, selama ini negara Nordik itu banyak impor untuk memenuhi kebutuhan pangan tersebut.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi memaparkan, dari hasil kunjungan kerja (kunker) dirinya ke Swedia, ada fakta bahwa pasokan ikan di negara ini, kebanyakan berasal dari luar Swedia. Dengan begitu, Swedia menjadi salah satu potensi pasar yang cukup besar bagi BUMN dan para pelaku usaha perikanan di Tanah Air.

“Kami dorong dan dukung terus Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk menjajakinya,” ucap Arief dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (26/5/2024).

Untuk diketahui, dalam kunker tersebut turut dibahas soal program yang dijalankan Pemerintah Swedia seperti pangan, pertanian, perikanan, kelautan hingga lingkungan hidup.

Arief bersama Komisi IV DPR, serta Parlemen Swedia turut meninjau fish and seafood market di kota Arsta.

Baca juga : Airlangga Minta CNGR Dukung Energi Baru RI

Menurut Arief, Indonesia memiliki komoditas ikan andalan seperti tuna, cakalang, tongkol sampai gurita. Apalagi Indonesia merupakan produsen tuna terbesar di dunia.

Tahun 2024 ini KKP telah mencanangkan sebagai Tahun Tuna Indonesia 2024.

“Mari kita dukung dan bahu membahu mewujudkan penguatan daya saing komoditas tuna di pasar global, dengan pengelolaan tuna yang berkelanjutan,” ajaknya.

Data dari The International Trade Centre (ITC), sebutnya, pada 2023 Swedia mengimpor ikan segar atau dingin sampai 524 ribu ton, jenis daging ikan lainnya 135 ribu ton, dan ikan beku 48 ribu ton.

Adapun negara yang menyuplai pasokan ikan ke Swedia, antara lain Norwegia, Denmark, Belanda, China dan Polandia.

Baca juga : Yuk Kita Ke Pulau Seribu, Destinasinya Keren Lho...

Menurut data KKP, jumlah produksi tuna Indonesia pada 2022 mendekati sekitar 19,1 persen dari total pasokan tuna yang ada di dunia. Jumlah produksi Indonesia terus meningkat pada 2023 dan mencapai 1,5 juta ton.

Dalam kurun lima tahun terakhir, pangsa pasar perikanan Indonesia ke Uni Eropa masih tercatat memiliki rata-rata 1,1 persen dari total impor perikanan di Uni Eropa.

Pada 2022, ekspor perikanan ke Uni Eropa tercatat 6,05 persen dari total nilai ekspor perikanan Indonesia.

Pada 2023, produksi perikanan Indonesia tercatat mencapai 24,74 juta ton, meliputi perikanan tangkap, budidaya, dan rumput laut.

Menyoal ini, Direktur Eksekutif Pusat Kajian Maritim Abdul Halim menilai positif upaya peningkatan ekspor ikan.

Baca juga : Si Ular Besar Gagal Bawa Poin Penuh

Semakin meningkatkan pasar ekspor Ikan BUMN, akan mendorong dan memberikan manfaat optimal bagi pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) di sektor perikanan nasional.

Abdul Halim menuturkan, Indonesia merupakan negara kepulauan yang 70 persen wilayahnya adalah perairan.

“Atau bisa disebut Indonesia gudangnya ikan. Dan BUMN memiliki kapasitas untuk melakukan eksportasi itu,” ujarnya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.