Dark/Light Mode

Tingkatkan Investasi Hijau

Indonesia-Korsel Garap Proyek Perubahan Iklim

Jumat, 7 Juni 2024 07:00 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) dan Menteri Perdagangan Korea Selatan Inkyo Cheong bersalaman usai melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman Implementasi Artikel 6 Perjanjian Paris. Kesepakatan kerja sama tersebut dicapai di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF) yang berlangsung di Singapura, Kamis (6/6/2024).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) dan Menteri Perdagangan Korea Selatan Inkyo Cheong bersalaman usai melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman Implementasi Artikel 6 Perjanjian Paris. Kesepakatan kerja sama tersebut dicapai di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF) yang berlangsung di Singapura, Kamis (6/6/2024).

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia menawarkan para pengusaha dari berbagai negara untuk berinvestasi di dalam negeri. Upaya mencari mitra bisnis strategis ini ditawarkan oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada ajang Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF) Clean Economy Investor Forum (CEIF) 2024 di Singapura, Kamis (6/6/2024).

Di acara tersebut, Airlangga dan Menteri Perdagangan Korea Selatan (Korsel) Inkyo Cheong sepakat melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman Im­plementasi Artikel 6 Perjanjian Paris tentang perubahan iklim.

Airlangga pun menyambut baik inisiatif Kementerian Per­dagangan, Industri dan Energi (Minister of Trade, Industry and Energy/MOTIE) Korsel da­lam menjalin kerja sama bilateral dengan Indonesia untuk mengimplementasikan Artikel 6 Perjanjian Paris.

Baca juga : Hewan Kurban Di Jakarta Sehat Dan Layak Konsumsi

“Melalui kerja sama tersebut, perusahaan Korsel dan Indone­sia didorong untuk berkolabo­rasi mengembangkan proyek yang mampu menurunkan emisi karbon di Indonesia dengan dukungan subsidi pendanaan dari MOTIE,” kata Airlangga dalam keterangan tertulis Ke­menko Perekonomian, Kamis (6/6/2024).

Selain itu, kedua negara juga akan memperoleh kredit karbon melalui Internationally Trans­ferred Mitigation Outcomes (ITMO) dari proyek-proyek terpilih yang menerima subsidi dari MOTIE.

Airlangga mengatakan, Kemen­ko Perekonomian telah berpengalaman dalam mengkoordinasikan kerja sama serupa melalui skema Joint Crediting Mechanism (JCM) antara Indonesia dan Jepang sejak tahun 2013.

Baca juga : Garuda Masih Bisa Lolos

Saat ini terdapat 55 proyek JCM yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia dan telah berkontribusi signifikan dalam mendukung pembangunan ren­dah karbon.

Airlangga berharap, kerja sama dengan Korsel dapat berkontribusi banyak dalam mendorong upaya Indonesia untuk mencapai target Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) pada tahun 2030 dan Net-Zero Emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat.

Kerja sama tersebut dapat men­dukung pembangunan berkelanju­tan di Indonesia melalui peningka­tan investasi hijau dan penciptaan lapangan kerja hijau.

Baca juga : Deglo Gebuk Juara Dunia

Transformasi Kesehatan

Di tempat terpisah, Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini menjelaskan, Indo­nesia mempunyai visi mencapai Indonesia Emas 2045 yang bertujuan menjadikan Indonesia sebagai negara yang berdaulat, maju, adil dan makmur.

Fokus utama dari visi ini meli­puti peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidi­kan dan kesehatan, pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta penguatan infrastruktur dan teknologi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.