Dark/Light Mode

Jadi Investasi Favorit, 60 Ton Emas Masyarakat Disimpan di Pegadaian

Jumat, 29 November 2019 13:12 WIB
Seminar Emas Sebagai Penjaga Ketahanan Perekonomian yang diadakan PT Pegadaian,  di Jakarta, Jumat (29/11). (Foto: Istimewa)
Seminar Emas Sebagai Penjaga Ketahanan Perekonomian yang diadakan PT Pegadaian, di Jakarta, Jumat (29/11). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Emas masih menjadi investasi paling menjanjikan untuk masa depan. Buktinya, sampai saat ini emas menjadi komoditas yang paling banyak dititipkan ke Pegadaian daripada berlian, surat berharga, dan lainnya.

Kepala Departemen Operasi Divisi Produk Emas Pegadaian, Heri Prasongko mengatakan, hampir 90 persen (barang) yang disimpan di Pegadaian adalah emas.

PT Pegadaian (Persero) saat ini menyimpan 60 ton emas milik masyarakat. Besarnya jumlah itu menunjukkan bahwa emas masih menjadi investasi paling favorit dibandingkan instrumen lainnya,” kata Heri di acara seminar bertajuk 'Emas Sebagai Penjaga Ketahanan Perekonomian' di Jakarta, Jumat (29/11).

Baca juga : Ini Cara Mengatasi Katarak dan Pencegahannya

Ia melanjutkan, emas memilik keunggulan dibanding instrumen lain, seperti nilainya yang cenderung naik. Selain itu, emas juga mudah dijual maupun dijadikan jaminan saat membutuhkan uang dalam waktu yang cepat.

Lalu, emas memiliki ketahanan yang sangat lama. Apabila disimpan lama, emas tak mengalami karat.

"Emas mudah disimpan dan dibawa kemana mana. Kalau 500 gram itu bentuknya kecil, saya kantongi orang lain enggak bisa lihat kalau saya bawa barang sekitar Rp 300 juta," ujarnya.

Baca juga : Pertiwi Indonesia Ajak Masyarakat Ciptakan Ekosistem Kebaikan

Sementara, Kepala Divisi Inovasi Produk Keuangan Syariah Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) Yosita Nur Wirdayanti mengatakan, emas dipercaya mampu menjaga ketahanan perekonomian suatu negara dan masyarakatnya.

Di berbagai negara ekonomi maju, mereka menempatkan emas sebagai cadangan devisanya.

"Bisa jadi (untuk menjaga ketahanan perekonomian), tapi tidak selalu. Dia bisa dipakai untuk menambah cadangan devisa negara. Emas memang bagian dari cadangan devisa yang dipelihara negara," ujar Yosita.

Baca juga : Ahok, Mantan Napi Yang Digaji Gede

Yosita membeberkan, negara ekonomi bagus seperti Amerika Serikat punya cadangan emas yang sangat besar. Hal ini karena emas mampu menjaga daya tahan perekonomian, apalagi saat ini kondisi ekonomi global sedang mengalami perlambatan.

"AS punya 8.000 ton emas atau 74 persen dari cadangan devisanya. Rusia 2.000 ton itu hanya 19,1 persen dari cadangan devisa. Kalau Indonesia 2,5-3 persen dari cadevnya, kita lebih banyak trade-nya," katanya. [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.