Dark/Light Mode

Gaet 230 Ribu Pengusaha UMKM

OVO Cetak Transaksi Rp 1 M Perbulan

Sabtu, 2 Februari 2019 15:23 WIB
Pembayaran non tunai memudahkan konsumen belanja. (Foto : istimewa)
Pembayaran non tunai memudahkan konsumen belanja. (Foto : istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Visionet Internasional (OVO) mengklaim, semakin banyak UMKM yang telah teredukasi dan memilih melakukan pembayaran nontunai seperti quick response (QR) code. Direktur OVO Johnny Widodo mengatakan, saat ini, code QR OVO sudah dimanfaatkan oleh 230 ribu UMKM di Indonesia. Jumlah tersebut naik sekitar 28 persen dibanding November 2018 yang sebanyak 180 ribu UMKM.

Selain itu, per November 2018, OVO juga telah menjangkau 303 kota di Indonesia. Perusahaan ini juga mencatat volume transaksinya pada tahun lalu, mencapai lebih dari satu miliar kali. Transaksi paling banyak berasal dari transportasi online, disusul oleh toko ritel dan e-commerce. Johnny mengatakan, kunci pencapaian tersebut adalah melalui kolaborasi, baik dengan e- commerce, ritel, dan transportasi online. “Kami pemain fintech payment, tapi kami juga kerja sama dengan Tokopedia, Grab, dan Alfamart,” imbuhnya.

Baca juga : Pengusaha Minta Presiden Tekan RPP Jaminan Halal

Ia bilang, komitmen OVO sebenarnya ingin membantu memajukan UMKM. Pasalnya, saat ini jumlah UMKM hampir mencapai 60 juta di Indonesia, namun belum 30 persen yang mampu melayani pembayaran nontunai. “Kita coba bantu mereka agar lebih sejahtera. Pelaku UMKM baru sekitar 30 persen yang memiliki akun bank. Jadi di sini kita tawarkan buka bank account lebih mudah,” kata Johnny.

Karena itu OVO hadir untuk memberikan kemudahan dalam pembayaran. Sehingga pedagang tidak perlu lagi menyiapkan uang kembalian dengan jumlah besar pada saat tokonya ramai. Di sisi lain, kehadiran pembayaran non tunai juga bisa meminimalisir beredarnya uang palsu. “Kita coba dengan OVO, orang-orang di sini bisa membuka lebih mudah dan mendapatksn akses kegiatan perbankan. Karena ada penjual yang setiap hari harus siapkan kembalian Rp 700 ribu,” tambahnya.

Baca juga : Jangan Ragu Berinvestasi Syariah Lewat Sukuk Tabungan Seri 003

Menurutnya, kehadiran OVO sebagai media pembayaran mampu memberikan kemudahan untuk pelaku UMKM. Kar- ena dalam hitugan bulan, OVO mampu tumbuh pesat dan memiliki user dari hampir 300 kota besar di seluruh Indonesia. Tak hanya itu, Johnny juga menekankan adanya kolaborasi, terutama di tengah banyaknya fintech pembayaran bermunculan.

“Hari ini ada banyak fintech payment sebut saja misal ada 30 pemain payment, lalu masa iya akan pasang (logo) semuanya di satu warung. Maka harus ada kolaborasi antar pemain pay- ment juga,” ujarnya.

Baca juga : Sering Dicaci Jarang Dipuji, Sri Mul Curcol

Beberapa contoh kolaborasi yang bisa dilakukan sesama fintech payment, kata dia, di antaranya lewat multibank Electronic Data Capture (EDC). Dengan begitu hanya perlu satu EDC untuk menerima berbagai aplikasi pembayaran. “Begitu pula dengan QR Code, bisa satu saja. Lalu bisa sama-sama sharing cost. Toh, tujuan kita sama-sama ingin menyejahterakan masyarakat,” terang Johnny.

Director Enterprise Payment OVO Harianto Gunawan menambahkan, ke depannya, OVO akan terus memperluas ekosistem bisnisnya dengan menjalin lebih banyak kerja sama, kemitraan, serta menyentuh segmen-segmen yang lebih terarah. Sebagai informasi, per November 2018, jumlah pengguna OVO mencapai 115 juta. Angka ini adalah gabungan dari jumlah pengguna yang menginstall aplikasi serta pengguna yang dibawa mitra Ovo, seperti Grab dan Tokopedia. Sebanyak 77 persen pengguna ini berada di luar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :