Dark/Light Mode

Bicara Strategi Bandara Di Era Corona

Faik Fahmi Amalkan Filosofi Pelaut Tangguh Tak Lahir Di Laut Tenang

Jumat, 26 Juni 2020 06:15 WIB
Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi dalam acara Ngopi Yuk virtual Rakyat Merdeka yang dilakukan via Zoom, Kamis (25/6). (Foto: Istimewa)
Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi dalam acara Ngopi Yuk virtual Rakyat Merdeka yang dilakukan via Zoom, Kamis (25/6). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pandemi corona membuat industri penerbangan porak poranda. Namun, Direktur Utama Angkasa Pura I (AP I) Faik Fahmi tak limbung akibat wabah ini. Faik justru menjadikannya sebagai sebuah batu loncatan. Dia berpegang pada filosofi, pelaut hebat tidak lahir dari laut yang tenang.

Hal itu disampaikan Faik dalam acara “Ngopi Yuk” virtual Rakyat Merdeka yang dilakukan via Zoom dan disiarkan secara langsung di Facebook dan Youtube Rakyat Merdeka, tadi malam. Acara dengan tema “Strategi Bandara Bertahan Dari Gempuran Corona” itu, dipandu Direktur Rakyat Merdeka Kiki Iswara.

Di awal paparannya, Faik menyampaikan, AP I terkena dampak signifikan akibat pamdemi corona. Jumlah penumpang pesawat di 15 bandara yang dikelola AP I terjun bebas. Yang paling parah terjadi pada periode April-Mei 2020, penurunannya mencapai 92 persen. Jika bulan-bulan biasa penumpang bisa mencapai 8 juta, sepanjang Mei lalu hanya 76 ribu.

Baca juga : Basuki: Bagi Sembako Perlu, Tapi, Apa Mau Begitu Terus?

"Bayangkan, jumlah penumpang kurang dari 50 persen. Tapi, dari sisi pembiayaan tetap dikeluarkan. Yang menjadi perhatian serius, banyak pemberitaan, potensi maskapai bangkrut. Kalau maskapai bangkrut, bandara tak mungkin mengelola ini," tutur Faik.

Untuk saat ini, jumlah penumpang pesawat di bandara AP I mulai naik lagi. Di sepanjang 1-21 Juni, tercatat jumlah penumpang sudah mencapai 500 ribu. Tapi, angka itu masih di bawah 10 persen dari bulan-bulan normal. “Yang sulit adalah, sampai kapan krisis ini selesai. Kapan Covid berakhir,” ucapnya.

Namun, Faik tidak patah arang. Dalam situasi sulit dan penuh keterbatasan ini, dia terus berupaya membuat kondisi lebih baik. Seperti rutin menggelar rapat virtual dengan cabang. Dia bangga karena para general manager (GM) perseroan menunjukkan dedikasi yang tinggi, sehingga pelayanan tetap baik.

Baca juga : Tak Ingin UMKM Babak-belur Dihajar Corona, Pemerintah Berikan 5 Fasilitas Pajak Baru

Faik menggunakan filosofi pelaut untuk menyemangati jajarannya. "Karena pelaut yang hebat, tak lahir dari laut yang tenang. Situasi ini adalah ujian bagi kita semua. Membuat kita jauh lebih baik ke depan. Pemimpin hebat lahir bukan dari pengalaman yang biasa. Justru situasi sulit ini menjadikan kita lebih baik," imbuhnya. Filosofi itu tidak asing bagi Faik. Sebab, sebelum menjadi Dirut AP I, dia menjabat sebagai Dirut ASDP Indonesia Ferry.

Untuk mengatasi tantangan corona, Faik menyiapkan empat jurus. Pertama, risk assessment dengan mengidentifikasi risiko secara strategis. Kedua, membuat crisis control center untuk memastikan bandara tidak menjadi penyebaran Covid-19 melalui koordinasi dengan stakeholders. Ketiga, survival strategic dengan fokus menjaga cashflow. Keempat, menyiapkan rebound strategy. Sehingga, jika pandemi ini selesai, perseroan siap melakukan langkah bisnis yang cepat.

Faik menerangkan, pihaknya rutin melakukan kajian. Seperti simplifikasi, perbaikan bisnis secara digital, memetakan kembali organisasi yang gemuk di cabang, serta me-review kegiatan pengadaan barang dan jasa.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.