Dark/Light Mode

Perketat Protokol Kesehatan

AP I Pastikan Wisatawan Aman Bepergian Dengan Pesawat

Sabtu, 27 Juni 2020 07:18 WIB
Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi di acara webinar yang diadakan secara virtual oleh Rakyat Merdeka, Kamis (25/6) malam. (Foto: Istimewa)
Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi di acara webinar yang diadakan secara virtual oleh Rakyat Merdeka, Kamis (25/6) malam. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Selain itu, sempat ramai di beritakan perihal ribetnya proses naik pesawat. Mulai dari mengurus kelengkapan dokumen kesehatan, hingga diwajibkannya rapid test dan swab test. Namun Faik meyakinkan, hal tersebut secara perlahan sudah teratasi dengan baik. Apalagi, kini biaya rapid test dan swab test juga makin terjangkau.

“Rapid test yang awalnya Rp 500 ribu, sekarang di bawah Rp 100 ribu. Swab test yang dulu Rp 2 juta, sekarang di bawah Rp 1 juta. Semakin lama, harganya semakin kondusif,” ucapnya.

Itu pun tidak semua daerah tujuan mewajibkan pendatang membawa hasil tes swab. “Cuma beberapa bandara, seperti Bali dan Balikpapan. Selain itu, cu kup dengan rapid test,” tuturnya.

Baca juga : Kader Dan Simpatisan Minta Kasus Pembakaran Bendera PDI Perjuangan Diusut Tuntas

Yang jelas, Faik mengakui, dampak Covid-19 terhadap kinerja perseroan sangat signifikan. Apalagi Angkasa Pura I sedang agresif mengembangkan tiga bandara yakni di Banjarmasin, Semarang dan Yogyakarta. Bahkan, tahun ini pun ada tujuh ban dara lagi yang harus diselesaikan pengembangan kapasitasnya.

“Ini seperti duel maut, masalah krisis kesehatan dan krisis ekonomi. Di satu sisi industri te kena signifikan, di sisi lain kami melakukan investasi cukup besar,” sambungnya.

Gandeng Pelaku UMKM

Baca juga : Bakso Boedjangan Buka Layanan Makan Di Tempat Lagi

Di tengah kondisi sulit imbas Covid-19, Angkasa Pura I tetap bersinergi dengan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui penyediaan Galeri UMKM di bandara kelolaan.

Beberapa galeri UMKM ban dara Angkasa Pura I yang cukup besar terdapat di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kulon Progo dan Bandara Jenderal Ahmad Yani, Semarang. “Di Bandara Internasional Yogyakarta, kami menyediakan galeri seluas 1.513 meter persegi untuk merangkul sekitar 300 600 UMKM lokal Yogyakarta dan sekitarnya,” katanya.

Faik menjelaskan, pihaknya berupaya untuk meningkatkan kelas produk-produk UMKM lokal dengan melibatkan para pelaku UMKM di galeri-galeri di bandara. Sehingga dapat meningkatkan peluang produk-produk mereka untuk diperkenalkan dan dipasarkan ke penumpang pesawat. Baik domestik maupun Internasional. [IMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.