Dark/Light Mode

Covid-19 Bikin PHK Meningkat, Klaim JHT Ikutan Melonjak

Sabtu, 27 Juni 2020 12:57 WIB
Ilustrasi meningkatnya jumlah klaim Jaminan Hari Tua (JHT) yang dikelola Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BP Jamsostek). (Foto: BPJamsostek)
Ilustrasi meningkatnya jumlah klaim Jaminan Hari Tua (JHT) yang dikelola Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BP Jamsostek). (Foto: BPJamsostek)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tingginya angka PHK berpengaruh terhadap peningkatan jumlah klaim Jaminan Hari Tua (JHT) yang dikelola Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BP Jamsostek).

Direktur Utama BP Jamsostek Agus Susanto mengungkapkan, sejak awal tahun hingga tgl 22 Juni, secara nasional klaim JHT telah mencapai angka 1,038 juta kasus dan diperkirakan jumlahnya akan terus meningkat.

Jika dibandingkan klaim berjalan pada bulan Juni 2020 yang telah mencapai 200 ribu kasus, terlihat peningkatan 61,7 persen dibandingkan klaim selama bulan Juni 2019. Agus memastikan BP Jamsostek mempersiapkan seluruh infrastruktur fisik maupun non fisik untuk menghadapi gelombang klaim JHT PHK di tengah pandemi.

Baca juga : Covid-19 Bikin Harga Timah Anjlok

Sejak bulan Maret, kata Agus, BP Jamsostek telah memperkenalkan protokol Layanan Tanpa Kontak Fisik (Lapak Asik) melalui online, offline dan kolektif. Untuk kanal online, peserta dapat mengajukan klaim dengan cara mengakses antrian.bpjsketenagakerjaan.go.id.

Namun bagi peserta yang mengalami kendala saat menggunakan Lapak Asik online, BP Jamsostek juga membuka kanal offline yang tersedia di kantor cabang BP Jamsostek di seluruh Indonesia dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.

"Lapak Asik offline ini tetap tidak mempertemukan petugas BP Jamsostek dan peserta secara langsung, sebab telah disediakan bilik- bilik yang dilengkapi layar monitor yang terhubung dengan petugas secara video conference untuk kebutuhan komunikasi dan verifikasi data," katanya dalam keterangannya, Sabtu (27/6).

Baca juga : Ramadhan di Amerika Kala Covid-19, Bikin Makin Dekat Dengan Keluarga

Agus juga menambahkan melalui metode tersebut, setiap petugas Customer Service Officer (CSO) mampu melayani 4-6 orang sekaligus dalam waktu bersamaan yang disebut One to Many. Jadi, secara tidak langsung kemampuan penyelesaian klaim meningkat dan phsycial distancing tetap terjaga.

Hingga saat ini metode One to Many telah diimplementasikan di hampir seluruh cabang BP Jamsostek, khususnya bagi kantor-kantor yang punya ruang memadai. Namun bagi kantor-kantor yang kecil, masih dilakukan dengan cara one to one dengan tetap memperhatikan physical distancing.

Kepala BP Jamsostek Cabang Jakarta Cilandak, Puspitaningsih mengaku berkomitmen penuh untuk memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh peserta. Menurutnya, pelayanan One To Many ditujukan untuk mengurai antrian dan diharapkan dapat mempercepat proses layanan karena dengan satu customer service dapat melayani 3-6 peserta sekaligus.

Baca juga : PGN Bidik Peningkatan Pemanfaatan Gas Bumi

"Hingga 25 Juni 2020 total klaim yang sudah dibayarkan BP Jamsostek Jakarta Cilandak sebanyak 1.4506 peserta dengan total nominal sebesar Rp 329 miliar," ujarnya.

Anggota Ombudsman Laode Ida mengapresiasi keseriusan dan komitmen BP Jamsostek dalam memberikan pelayanan meski di kondisi yang terbatas. Ia berharap institusi lain dapat mencontoh metode layanan One to Many yang digunakan oleh BP Jamsostek.

“Saya sangat terkesan dengan upaya BP Jamsostek yang tetap menyelenggarakan pelayanan publik meski di tengah kondisi pandemi. Metode One to Many ini juga patut dicontoh oleh institusi lain karena kinerja yang diberikan dapat lebih efisien dan terukur," jelasnya. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.