Dark/Light Mode

Agar Nggak Ada Senggol-senggolan

Persaingan Pabrik Gula Swasta Dan BUMN Perlu Dipelototi Wasit

Minggu, 28 Juni 2020 05:40 WIB
Ilustrasi persaingan gula
Ilustrasi persaingan gula

 Sebelumnya 
Sekadar informasi, rendemen adalah kadar kandungan gula di dalam batang tebu yang di nyatakan dengan persen.

Bila dikatakan rendemen tebu 10 per sen, artinya dari 100 kilogram (1 kuintal) tebu yang digiling akan diperoleh gula 10 kilogram. Sementara BUMN tidak bisa sembarangan membeli tebu.

Untuk mendapatkan tebu dari petani, pabrik BUMN harus mengikuti standar atau ketentu an yang berlaku seperti kualitas, rendemennya dan usia.

“Mestinya ada kesepakatan bersama antar pabrik gula dalam melaksanakan pembelian tebu. Supaya tidak terjadi persaingan bebas tanpa batas,” jelasnya.

Baca juga : Data Bansos DKI Masih Perlu Di-Update

Budi menjelaskan, kesepakatan antara pabrik gula BUMN dengan pabrik gula swasta adalah dengan melihat tata caranya, syaratnya, kualitas, dan lainnya.

Lebih jauh dia menjelaskan, kondisi persaingan tidak sehat ini tidak berdampak langsung ke masyarakat di waktu dekat. Namun yang pasti akan berpengaruh pada distribusi gula.

Mungkin dari sisi penggilingan nya, karena BUMN tidak berani membeli dengan harga tinggi. “Sehingga gula swasta yang akan banyak beredar di masya rakat ketimbang BUMN,” jelasnya.

Sebelumnya, Holding PTPN III sebagai induk pabrik gula BUMN mematok target tinggi untuk musim giling tebu tahun ini.

Baca juga : Soal Penghentian Penerbangan Mudik, Garuda Manut

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara Muhammad Abdul Ghani mengatakan, menargetkan 1 juta ton produksi gula di anak perusahaannya.

“Untuk mencapai target pro duksi gula kami menyiapkan peralatan pabrik dengan main tenance dan investasi peralatan, analisa pendahuluan sampel tebu dan persiapan TMA (tebang, muat dan angkut) untuk menjamin keandalan dan efisiensi giling,” katanya.

Ghani menjelaskan, total ar eal tanaman tebu milik PTPN (PTPN IX,X,XI,XII,XIV,II,VII) maupun milik petani tahun ini sekitar 168 ribu hektare.

Dia optimistis target tercapai melihat adanya program revilt alisasi berupa modernisasi dan penambahan kapasitas pabrik gula di grup PTPN.

Baca juga : Kemnaker Ajak Industri Manfaatkan Pengurangan Pajak untuk Pelatihan Vokasi

“Tahun ini merupakan momentum tepat untuk uji coba performa pabrik dalam memproduksi gula kristal putih untuk kebutuhan nasional,” katanya.

Target pencapaian produksi gula 1 juta ton dengan tingkat rendemen pada kisaran delapan persen, yang bersumber dari bahan baku tebu di Jawa, 84 persen berasal dari petani tebu rakyat.

Sehingga PTPN Grup dapat bersinergi dan mendukung setiap wilayah pabrik.

“Tujuannya untuk meningkat kan pelayanan dan memastikan penggilingan seluruh tebu petani binaan,” kata Ghani. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.