Dark/Light Mode

Dapat Izin Terbang Ke Eropa

Lion Dibenci, Juga Dicintai (Pemerintah)

Sabtu, 17 November 2018 11:45 WIB
Maskapai Lion Air (Foto: IG @lionairgroup)
Maskapai Lion Air (Foto: IG @lionairgroup)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dibenci tapi dicinta. Kalimat itu layak dialamatkan ke Lion Air. Meski sering bikin masalah, diomelomelin rakyat, Lion tetap saja dicintai pemerintah. Pemerintah tak bisa keras menghukum perusahaan milik Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Rusdi Kirana, itu. Tak hanya dicinta di dalam negeri, ternyata Lion Air juga mendapat simpati dari luar negeri. Buktinya, Lion mendapat izin terbang ke Eropa.

Lion Air diizinkan terbang ke benua biru sejak bulan Juni tahun ini. Dikutip dari straitstimes.com, selain Lion, dua maskapai Indonesia lainnya, Garuda Indonesia dan Citilink juga diizinkan Uni Eropa terbang ke wilayahnya.

Sejak tahun 2007 Uni Eropa melarang maskapai penerbangan dari Indonesia terbang di atas Eropa. Uni Eropa mengacu pada rekam kecelakaan pesawat Tanah Air sangat tinggi sejak tahun 1990. Violeta Bulc, Komisaris Uni Eropa untuk Transportasi pada Juni lalu mengaku amat senang dengan perkembangan penerbangan komersil Indonesia.

Baca juga : Nasib Merpati Diketok Hari Ini

“Saya sangat senang bahwa setelah bertahun-tahun bekerja, kita sekarang dapat memberikan izin bagi semua maskapai penerbangan dari Indonesia. Ini menunjukkan bahwa kerja keras dan kerja sama yang erat berhasil,” pujinya.

Perizinan itu diyakini akan meningkatkan sektor penerbangan di Indonesia, terutama kunjungan wisatawan mancanegara. Organisasi Penerbangan Sipil Internasional pada November 2017 mencatat peringkat keselamatan penerbangan maskapai Indonesia telah mengalami kenaikan dari urutan 151 menjadi 55.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga sumringah atas pencabutan larangan terbang maskapai Indonesia ke Eropa. “Sekarang mereka mungkin merasa lebih aman datang ke Indonesia,” ujarnya, Juni lalu.

Baca juga : Sempat Ditahan Kepolisian Mekkah, Pemerintah Bebaskan Rizieq

Direktur Operasional Lion Air Group Daniel Putut Adi Kuncoro pada 14 Juni menyatakan, setelah pencabutan lnarangan itu, Lion Air berencana menerbangkan pesawat ke benua biru itu. “Beberapa airlines yang kami operasikan punya rencana atau target memiliki pesawat berbadan lebar yang bisa terbang dari Indonesia ke Eropa maupun Amerika,” ujarnya.

Daniel mengatakan, Lion Air Group saat ini sudah memiliki tiga pesawat berbadan lebar atau wide body. Ketiga pesawat tersebut terdiri dari dua unit Airbus A330 yang ditempatkan di Indonesia dan Thailand serta satu unit Boeing 747(Jumbo Jet) di Indonesia. “Kami mau lihat market dulu seperti apa.

Karena kami sudah punya pesawatnya dan market bisa kami evaluasi, segera kami terbangkan tahun ini,” ungkapnya. Namun, Dirut Lion Air Edward Sirait semalam menyebut, maskapainya belum berencana menerbangkan pesawat ke Eropa. “Belum ada rencana terbang Eropa,” ujarnya singkat.

Baca juga : BRI Maksimalkan E-Channel Kelola Pajak Samsat Online

Di balik kabar menggembirakan itu, masalah kembali menimpa Lion. Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 561 dari Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo tujuan Bandara Soekarno Hatta Jakarta kemarin pagi. Pesawat yang mengangkut penumpang sebanyak 102 orang itu dijadwalkan terbang pada pukul 07:50, namun mengalami delay selama beberapa jam. Penumpang pun sempat masuk dalam pesawat sekitar pukul 10.55 WIB.

Namun, pesawat itu akhirnya batal berangkat karena mengalami kerusakan pada indikator. Beberapa penumpang mengatakan jika saat itu pesawat Lion Air JT 561 sudah bersiap untuk lepas landas. Namun sebelum mengudara, pilot memilih kembali ke apron. “Pesawat sudah ambil ancang-ancang mau terbang, tapi entah mengapa akhirnya pilot membatalkan terbang,”ujar beberapa penumpang Lion Air yang enggan
disebut namanya. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.