Dark/Light Mode

Dapat Pendampingan PLUT

Produk Ikan Lemuru Dan Kakao Jembaran Dilirik Dunia

Sabtu, 11 Juli 2020 22:24 WIB
Simbolisasi pelatihan yang diberikan PLUT Jembarana. (Foto: ist)
Simbolisasi pelatihan yang diberikan PLUT Jembarana. (Foto: ist)

 Sebelumnya 
Kakao

Ternyata Jembrana bukan cuma kaya akan ikan lemuru nya, olahan kakao perkebunan di Jembrana juga memiliki potensi pasar yang besar, bahkan sudah mendunia. Melalui Koperasi Kerta Semaya penghasil kakao berkualitas telah membawa produksinya ke berbagai negara di dunia.

Yang menarik, perkebunan kakao yang tersebar di berbagai desa di Jembrana menjadi sumber ekonomi para penduduknya. Sejumlah ibu-ibu bahkan juga melirik kakao untuk jadi  potensi usaha. 

Bermula dari pelatihan kewirausahaan yang kerap dilakukan PLUT Jembrana, 20 ibu rumah tangga mulai membentuk kelompok usaha Cokelat Candi Kesuma, di Desa Candi Kesuma. Inisiatif ini disambut PLUT Jembrana dengan melakukan pendampingan.

Baca juga : Presiden Setuju Nilai Ekonomi Karbon Diatur

“Sama seperti ikan lemuru, kelompok usaha cokelat ini juga mulai dari nol. Semua dimulai dari awal, dari tidak ada ruang produksi, tidak punya legalitas, mereka hanya punya niat dan tekad,” jelasnya.

Hingga kini, PLUT Jembrana intensif melakukan pendampingan, dimulai dari mengurus perijinan usaha melalui OSS (Online Single Submission),  memfasilitasi PIRT sampai pada pembuatan kemasan yang aman. Anggota kelompok ini tidak semua punya lahan kakao. 

Soal pembiayaan, dengan melakukan fasilitasi ke Bank Indonesia (BI) dan Dana Desa diperoleh pendanaan yang cukup untuk mendanai usaha tersebut. “BI memberikan bantuan dari ruang produksi dan peralatan,” terangnya.

Alhasil, sejak enam bulan berdiri, kelompok ini sudah menghasilkan produksi 500 bungkus cokelat bubuk dalam sebulan atau setara 250 kg. Pemasarannya sudah menjangkau ke café dan minimarket sekitar Jembrana.

Baca juga : Top, RI Dapat Izin Ekspor Ikan Ke 28 Negara Di Eropa

Pimpinan PLUT Jembrana  Ni Putu Niti Yasmini mengatakan, sistem pendampingan yang dilakukan PLUT Jembrana dengan azas kebersamaan dengan menjalin komunikasi yang didasari dengan semangat kerja yang tinggi. Sejak berdiri 15 Juli 2019, PLUT Jembrana sudah mendampingi sebanyak 240 UMKM dan 36 koperasi.

“Pendampingan adalah seni mengatasi masalah. Proses pendampingan tidak bisa sebentar, harus intensif dan berulang.  Pendekatan yang baik kepada pelaku usaha. Sebelumnya harus dilakukan pemetaan masalah, apa yang menjadi kebutuhan dari KUMKM tersebut,” kata Niti.

Pendampingan yang dilakukan PLUT antara lain,  proses perijinan melalui OSS untuk pelaku usaha mikro, fasilitasi proses perijinan PIRT, dengan berkoordinasi dengan OPD terkait, fasilitasi akses permodalan melalui KUR, bersinergi dengan Perbankan, pelatihan kemasan, pelatihan sistem kasir, Public Speaking dan e-commerce.  

PLUT Jembrana lebih memprioritaskan menumbuhkan kembangkan wirausaha wirausaha baru, dengan mengadakan kegiatan Start Up tahun 2019 akhir, dan tahun 2020 adalah proses inkubasi Start Up sampai ke tujuan UMKM naik kelas.

Baca juga : Dua Pedagang Positif Covid, Pasar Blok A dan Blok B Tanah Abang Dibius Lokal

Tahun ini, PLUT Jembrana fokus pada pemetaan potensi desa/ kecamatan dengan program One Village One product ( OVOP) dengan mencoba bantuan CSR perusahaan dan pendekatan dengan kepala-kepala desa, agar menganggarkan biaya pemberdayaan masyarakat/UMKM dalam APBDes masing-masing sehingga mampu meningkatkan potensi desa. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.