Dark/Light Mode

Dapat Suntikan Dana PEN

Hindari Resesi, Kinerja BUMN Tak Boleh Kendor

Rabu, 29 Juli 2020 08:37 WIB
Ilustrasi pembangunan pabrik gula nasional oleh PT Barata Indonesia (Persero) sebagai langkah BUMN untuk mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional. (Foto: Kementerian BUMN)
Ilustrasi pembangunan pabrik gula nasional oleh PT Barata Indonesia (Persero) sebagai langkah BUMN untuk mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional. (Foto: Kementerian BUMN)

 Sebelumnya 
Peran perusahaan pelat merah di bidang kelistrikan dalam pemulihan ekonomi nasional ini sudah dilakukan. Bahkan untuk PLN misalnya, sudah memberikan listrik gratis kepada 24 juta pelanggan 450 VA dan diskon listrik 50 persen kepada 7,7 juta pelanggan 900 VA yang sudah memenuhi kriteria.

Begitu juga dengan BUMN telekomunikasi, yaitu Telkom Indonesia, yang memberikan subsidi pulsa dan kuota untuk akses pendidikan dan penanganan pandemi dengan total nilai Rp 1,7 triliun. Langkah ini diharapkan bisa membantu masyarakat serta UMKM dalam menjalankan aktivitasnya.

Pemerintah juga ingin memastikan, jangan sampai terjadi permasalahan ketika BUMN menjalankan Program PEN. Dia bilang, dalam Program PEN, di BUMN itu ada pinjaman modal kerja dan Penyertaan Modal Negara (PMN).

Baca juga : Ekonomi RI Mati Suri, Rakyat Tak Boleh Lapar

Dia juga menerangkan, dalam Program PEN ada prioritas untuk BUMN sektor keuangan, karena menyangkut usaha rakyat. Seperti subsidi bunga, penempatan dana dan penjaminan. Sejauh ini subsidi bunga diberikan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), Pembiayaan Ultra Mikro (UMi), Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) dan pegadaian.

“Kami juga menjalankannya melalui online, koperasi, ke petani, LPDB (Lembaga Pengelola Dana Bergulir), UMKM, pemda dan sebagainya. Pemerintah ingin agar perusahaan-perusahaan BUMN di bidang keuangan ini bisa menjadi katalis menjaga agar para debitor mikro dan kecil bisa bertahan." ungkapnya.

Untuk memaksimalkan peran bank, imbuhnya, maka PEN oleh BUMN juga memiliki penempatan dana pemerintah sebagai penjaga likuiditas bank negara, serta penempatan dana pada bank umum. Total penempatan awal sebesar Rp 30 triliun untuk bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Sedangkan untuk penjaminan kredit modal kerja UMKM, pemerintah menugaskan Jamkrindo dan Askrindo.

Baca juga : Dapat Suntikan Rp 3,5 T, KAI Bakal Gunakan Buat Ini

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad berharap ada gebrakan nyata dari Program PEN. “Keterlibatan BUMN memang menjadi satu hal yang strategis berperan dalam mengatasi pandemi dari berbagai lini,” katanya.

Stakeholder, khususnya BUMN, mesti memberikan sumbangsih yang besar, mengingat Ketua Komite Pemulihan Ekonomi dan Penanganan Covid-19 itu diketuai oleh Menteri BUMN Erick Thohir.

Menurutnya, publik berharap besar Program PEN bisa memberikan terobosan. “Tapi kita ketahui, bahwa Presiden Jokowi baru menggumumkan bahwa penyerapan dari program ini masih cukup rendah, yaitu masih 19 persen (dari total dana Rp 695,2 triliun),” katanya.

Baca juga : Menteri Yasonna Yakin Target Kinerja Tercapai

Karenanya, Program PEN harus cepat direalisasikan agar Indonesia bisa mengantisipasi resesi di triwulan ketiga tahun ini. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.