Dark/Light Mode

Tak Akan Dipecat Erick

Ahok Bisa Bernapas Panjang

Sabtu, 29 Agustus 2020 06:38 WIB
Komisaris Pertamina Basuki Tjahaja Purnama. (Foto: Instagram)
Komisaris Pertamina Basuki Tjahaja Purnama. (Foto: Instagram)

 Sebelumnya 
Beda misalnya jika KPI Pertamina jeblok. Erick mengaku tak segan merombak jajaran direksi. Faktanya, saat ini Pertamina masih melakukan efisiensi di berbagai sektor. “Pertamina juga masih on progress dalam pembangunan, baik kilang minyak dan macam-macam. Karena kondisi Covid-19 semua terdampak,” tukas Erick.

Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi PKS, Mulyanto meminta, pemerintah tidak sungkan untuk mengevaluasi kerja Ahok. Jika Ahok tidak mampu, dia meminta, pemerintah mengganti dengan f igur profesional yang memahami kerja dunia perminyakan. “Jika memang tidak mampu, pecat saja,” kata Mulyanto.

Baca juga : Diperiksa Bareskrim, Irjen Napoleon Janji Koperatif

Sementara, Anggota Komisi VI DPR, Deddy Yevri Sitorus memaklumi kerugian yang dialami Pertamina. Apalagi, kerugian Pertamina lebih kecil dibanding yang lain. Berdasarkan data yang dimilikinya, British Petroleum mengalami kerugian 21,21 miliar dolar AS, disusul Shell 18,40 miliar dolar AS, TOTAL 8,40 miliar dolar AS, dan Chevron 4,70 miliar dolar AS. Sedangkan Pertamina hanya 767,92 juta dolar AS.

Komisioner Ombudsman, Laode Ida meminta, semua pihak tidak terus terusan mengeksploitasi soal kerugian yang dialami Pertamina karena bisa berdampak pada instabilitas di intern BUMN. Dia juga meminta Ahok lebih bijak mengeluarkan pernyataan agar internal perusahaan negara dalam bidang energi itu bisa lebih stabil.

Baca juga : Kena Corona, Pogba Dicoret Dari Timnas Prancis

Menurut Laode, Ahok harus bisa mencari solusi dalam mengatur Pertamina ke depan agar tidak rugi dan dapat memberikan pemasukan kepada kas negara. “Tidak sebaliknya jus tru seperti mengeksploitasinya dan terkesan politis,” ucapnya. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.