Dark/Light Mode

Digeser Dari Bank Mandiri

Royke Pastikan BNI Survive Sampai Covid-19 Berakhir

Kamis, 3 September 2020 07:05 WIB
Dirut Bank Mandiri, Royke Tumilaar
Dirut Bank Mandiri, Royke Tumilaar

RM.id  Rakyat Merdeka - Kabar rencana Kementerian BUMN mau merombak struktur direksi PT Bank Negara Indonesia (Persero) bukan isapan jempol belaka. Kemarin, lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), perusahaan pelat merah itu menunjuk direksi dan komisaris baru.

RUPSLB mengangkat Direktur Utama (Dirut) Bank Mandiri Royke Tumilaar menjadi Dirut BNI menggantikan Herry Sidharta. 

Tak sendirian, Royke memboyong jajaran Mandiri lainnya antara lain Direktur Keuangan dan Strategis Bank Mandiri, Silvano Winsto Rumantir kini menjadi Direktur Corporate Banking BNI, serta dua orang Group Head Bank Mandiri. 

Royke menyatakan siap memimpin BNI. “Ini menjadi tugas dan amanah baru bagi saya dalam memimpin BNI yang punya sejarah panjang sejak tahun 1946 lalu. Saya bangga diberi kesempatan untuk memimpin,” ujar Royke dalam menggelar jumpa pers virtual pers terkait penunjukkannya secara virtual di Jakarta, kemarin. 

Sesuai keputusan RUPSLBBNI, lanjut Royke, penggantian direksi penting untuk manajemen baru. Diharapkan formasi baru solid dan kompak dan bisa membawa sinergi baru menghasilkan ekspetasi target pemegang saham yang diberikan. 

Baca juga : Serem, Kecamatan Cilandak Sosialisasikan Bahaya Covid-19 dengan Peti Mati

“Tentunya perlu kompak dan solid, baik dari manajemen maupun stakeholder,” katanya. 

Royke bercerita pengalamannya hampir 32 tahun mengabdi di Bank Mandiri. Menurutnya, di dalam perkembangannya, Bank Mandiri melakukan transformasi. Dia yakin pengalaman itu modal baginya melakukan transformasi di tempat baru BNI. 

“Tak ada yang spesial dari penugasan ini. Pemegang saham menginginkan adanya perubahan dengan tingkat ekspetasi tertentu menjadikan BNI kebanggaan Indonesia. Di mana BNI kuat dalam transaksi luar negeri dan funding,” jelasnya. 

Dia mengaku memiliki banyak target. Namun dia belum mau bicara lebih detil soal ini. “Kita bicarakan rencana kerja manajemen baru membawa BNI menjadi kebanggaan Bangsa Indonesia di lain kesempatan,” tuturnya. 

Terkait penunjukan Silvano yang kini menjadi Direktur Corporate Banking BNI, Royke mengatakan, hal itu sepenuhnya wewenang dari pemegang saham. Secara kebetulan, BNI memiliki kekuatan yang hampir sama dengan Bank Mandiri di segmen korporasi. 

Baca juga : Belum Ada Tanda Pandemi Covid-19 Segera Berakhir

“Pak Silvano ini mantan CEO Mandiri Sekuritas, dan juga berpengalaman di korporasi di Bank Mandiri, seperti pantas di jabatan Corporate Banking juga,” jelasnya. 

Sekadar informasi, selain Royke dan Sivano, jajaran direksi baru BNI adalah Wakil Direktur Utama: Adi Sulistyowati, Direktur Bisnis UMKM dan Jaringan, M Iqbal, Direktur Keuangan, Novita Widya Anggraini, Direktur Manajemen Risiko, David Pirzada, Direktur Layanan dan Jaringan Ronny Venir, Direktur Tresuri dan Internasional, Henry Panjaitan, Direktur Human Capital dan Kepatuhan Bob Tyasika Ananta, Direktur Bisnis Konsumer Corina Leyla K, Direktur Teknologi Informasi dan Operasi, Y B. Hariantono dan Direktur Hubungan Kelembagaan, Sis Apik Wijayanto. 

Sementara jajaran komisaris yakni Komisaris Utama/Komisaris Independen Agus D Martowardojo, Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen: Pradjoto, Komisaris Independen Sigit Widyawan, Komisaris Independen Asmawi Syam, Komisris Independen Septian Hario S, Komisris Independen Imam Sugema, Komisaris Joni Swastanto, Komisaris Askolani, Komisaris Ratih Nurdiati, dan Komisaris Susyanto. 

Hery Jadi Bos Mandiri

Dipilihnya Royke menjadi Dirut BNI, kini nakhoda Bank Mandiri secara otomatis beralih ke Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Hery Gunadi sebagai Pelaksana Tugas Dirut Bank Mandiri secara definitif. 

Baca juga : Wamenag : Madrasah dan Pesantren Harus Adaptasi Covid-19

Penunjukan Herry sebagai Plt Dirut akan diproses oleh komisaris kemudian ke pemegang saham untuk menggelar RUPSLB. 

“Paling cepat akhir Oktober 2020 nanti sudah bisa digelar RUPSLB Bank Mandiri,” sebut Royke. 

Dia mengaku, optimistis, kinerja BNI maupun Bank Mandiri pasca perombakan tetap akan tumbuh positif meski di tengah pandemi Covid-19. 

“Kalau bicara laba turun, hampir semua bank mengalami hal yang sama. Gara-gara Covid19 hampir 60 persen laba turun. Saya ingin memastikan sampai Covid-19 selesai, BNI bisa survive bahu membahu membangkitkan ekonomi nasional. Doakan agar kami kompak,” tegasnya. [DWI]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.