Dark/Light Mode

Catat! 11-13 September BI DKI Gelar Festival Kreatif dan Seni Jakarta

Rabu, 9 September 2020 18:47 WIB
Salah satu kegiatan pameran produk kreatif yang difasilitasi Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menangah dan Perdagangan (Dinas KUMKMP) Provinsi DKI Jakarta, sebagai upaya memajukan pelaku UMKM di Jakarta.  [Foto Ilustrasi : Dinas KUMKMP Prov DKI Jakarta]
Salah satu kegiatan pameran produk kreatif yang difasilitasi Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menangah dan Perdagangan (Dinas KUMKMP) Provinsi DKI Jakarta, sebagai upaya memajukan pelaku UMKM di Jakarta. [Foto Ilustrasi : Dinas KUMKMP Prov DKI Jakarta]

RM.id  Rakyat Merdeka - Pandemi COVID-19 telah menurunkan pertumbuhan ekonomi Jakarta cukup dalam.

Pada triwulan II 2020, pertumbuhan ekonomi Jakarta terkontraksi sebesar -8,22% (yoy). Dampaknya, dirasakan pada hampir seluruh sektor perekonomian dan unit usaha, termasuk UMKM.

Berdasarkan survei Bank Indonesia terhadap pelaku UMKM di Indonesia, UMKM yang terkena dampak terbesar dari pandemi COVID-19 adalah UMKM kerajinan yang terkait wisata serta UMKM ekspor. Hal ini disebabkan oleh penundaan/pembatalan pesanan, pembatalan event, terhambatnya ekspor, serta turunnya kunjungan wisatawan secara signifikan.

Kepala Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta, Hamid Ponco Wibowo mengatakan, ketidakpastian mengenai kapan berakhirnya pandemi COVID-19 mendorong Bank Indonesia terus berkontribusi mendorong peningkatan ekonomi. Namun dengan dengan disiplin yang tinggi, tetap menjaga protokol kesehatan.

Baca juga : Mulai 5 September, Tol Cipularang dan Padaleunyi Naik

Sebagaimana diketahui, di tengah ketidakpastian perekonomian global yang tinggi sebagai dampak pandemi COVID, maka pemulihan ekonomi saat ini salah satunya sangat bergantung pada kekuatan dari kekuatan domestik.

Untuk itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta akan menyelenggarakan Festival Kreatif dan Seni Jakarta” pada 11 shingga 13 September 2020 yang sebagian besar dilaksanakan secara virtual. Tema FKSJ kali ini adalah “Kolaborasi Mendukung Ekonomi Kreatif Jakarta”.

“Pelaksanaan FKSJ tersebut juga merupakan bentuk dukungan terhadap program pemerintah “Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia” (Gernas BBI) bagi produk UMKM dan pelaku usaha di pasar seni. Hal ini karenakan UMKM dan pelaku pasar seni merupakan para pelaku di sektor riil yang terkena dampak pandemi dan belum banyak memperoleh dukungan,” kata Ponco dalam konferensi pers virtual, Rabu (9/9). Pelaksanaan FKSJ virtual tersebut akan diselenggarakan dengan memilih Pasar Seni Ancol menjadi lokasi penyelenggaraan. Hal ini mengingat pelaku usaha di Pasar Seni Ancol terdampak cukup signifikan dari Pandemi Covid-19.

Namun, peserta UMKM yang mengikuti kegiatan ini tidak terbatas dari UMKM di Pasar Seni Ancol, tapi juga UMKM dari berbagai jenis usaha dari Binaan Bank Indonesia, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda), Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan beberapa pihak lainnya.

Baca juga : Dongkrak Ketahanan Pangan Daerah, Banyuwangi Gelar Festival Kuliner Non Beras

“Mengingat upaya mendorong ekonomi memerlukan sinergi dan kolaborasi dari semua pihak, dalam menyelenggarakan FKSJ, KPwBI Provinsi DKI Jakarta bersinergi dengan Pemprov DKI Jakarta, Dekranasda DKI Jakarta, OJK dan Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) DKI Jakarta, Pasar Seni Ancol, MULA co-working space Kota Tua, serta UMKM binaan/mitra KPwBI DKI Jakarta,” ungkapnya.

Festival Kreatif dan Seni Jakarta akan diselenggarakan selama tiga hari. Tujuannya antara lain:

1. Mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia,

2. Mendorong percepatan ekonomi dan keuangan digital,

Baca juga : Barca Ngamuk, Pelatih Mau Dipecat dan Pemain Bakal Diobral

3. Mendorong peningkatan akses pasar produk UMKM dan akses pembiayaan UMKM.

Beberapa kegiatan yang akan dilakukan antara lain talkshow, showcase UMKM dan fashion show, business matching, kurasi UMKM, perlombaan, pertunjukan seni dan hiburan, serta implementasi QR Code Indonesia Standard (QRIS) QRIS dalam mendukung upaya tercapainya digitalisasi UMKM.

Dalam penyelenggaraan kegiatan ini, KPwBI Provinsi DKI Jakarta bersama Perusahaan Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) juga telah mendigitalisasikan sebagian besar UMKM Pasar Seni Ancol, Kota Tua, serta UMKM binaan dan mitra KPwBI DKI Jakarta. Hingga Agustus 2020, jumlah merchant yang telah menggunakan QRIS di DKI Jakarta mencapai 804,171.

Jumlah tersebut terus bertambah dengan rata-rata penambahan 4.56% setiap bulannya. Guna mendukung penggunaan QRIS yang masif di DKI Jakarta, Bank Indonesia terus berupaya melakukan sosialisasi dan berbagai inisiatif di berbagai sektor seperti sektor kesehatan, pelaku UMKM, pasar tradisional, pasar modern, lingkungan Kodam Jaya, dan juga transaksi penerimaan Pemprov (PBB). [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.